Pria ini bernama Nano Irawan, asal Palembang Sumatera Selatan tapi telah lama menetap di kota Medan karena isterinya asli Sumatera Utara, sebagai seorang paralegal dan penanggung jawab warkop pinggir jalan, pria ini banyak mengenyam asam garam dalam menjalani kehidupan. Sehari-hari pria ini bekerja di kantor hukum paralegal Indonesia Medan sekaligus menjadi penanggung jawab jalannya warkop pinggir jalan di Tembung Medan, berbicara soal penegakan hukum, ia irit menyampaikan pendapatnya, namun ada saran dan masukan bagus dari pria yang berbadan kecil ini, bagaimana saran itu, simak wawancara wartawan www.deal-channel.com berikut ini:
Apa kabar bro?
Alhamdulillah, kabar sehat dan tetap semangat.
Apa kegiatan sekarang ini, terutama masuk tahun baru 2023?
Saya masih bertanggung jawab terhadap jalannya warkop pinggir jalan yang berlokasi di jalan pasar V gang durian 6 Tembung Medan, kemudian saya dipercaya untuk menjadi paralegal di Kantor Hukum Paralegal Indonesia yang kebetulan kantornya di warkop ini juga, jadi setali tiga uang, sekali mendayung dua pulau terlampaui.
Oya, Anda seorang paralegal, bagaimana ceritanya?
Ceritanya panjang, saya sampaikan yang pendek saja, kebetulan abang saya yang punya warkop ini seorang praktisi hukum, konsultan hukum dan pernah bertugas di pengadilan, beliau mendirikan kantor hukum dan sering memberikan kuliah dan pelatihan paralegal, saya diajak bergabung dan diajarkan bagaimana cara mencari klien, menghadapi masalah klien sampai mendampingi klien di lapangan.
Apa Anda pernah sekolah hukum?
Oh, tidak, saya tidak pernah sekolah hukum, justru saya paham hukum dari abang saya melalui ceramah, penyuluhan dan pelatihan yang beliau sampaikan, terkadang saya mengikuti dan membaca berita-berita soal paralegal di laman website www.deal-channel.com karena di sana ada situs berita online yang setiap minggu menyajikan rubrik paralegal dan informasi seputar paralegal.
Loh, kenapa bisa, tanpa sekolah hukum menjadi paralegal?
Nah, itulah uniknya profesi paralegal, tidak mesti sekolah hukum, yang penting usia melebihi 18 tahun kemudian mengikuti pelatihan paralegal dan magang di kantor hukum atau LBH, pasti memahami seluk beluk kasus-kasus hukum.
Apa tantangan yang Anda hadapi?
Tentunya karena saya bukan sekolah hukum, terkadang menemui kesulitan memahami istilah-istilah hukum dan membaca pasal-pasal dalam undang-undang, namun karena saya terus belajar, mau bertanya dan terus dibimbing, lama-lama saya paham, itu saja tantangan berat.
Bagaimana Anda melihat penegakan hukum sekarang?
Ya, masih tajam ke bawah tumpul ke atas, ada uang bisa memang tidak ada uang kita setengah kalah.
Apa harapan Anda?
Tahun baru 2023 ini, saya berharap profesi hukum terutama pengacara dan paralegal lebih jaya dan makmur, para sarjana hukum mau menjadi pengacara dan paralegal karena memang menjanjikan dan prospek.
Baiklah bro, sekian dan terima kasih.