DPR RI Minta Sumatera Selatan Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku

DEAL CHANNEL, PALEMBANG | Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur mengatakan, meskipun penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di provinsi Sumatera Selatan yang saat ini sudah dinyatakan zero case alias tidak ada kasus, tetapi hal tersebut masih perlu diantisipasi karena virus ini sangat berbahaya dan cepat menular.

“Mungkin hari ini hewan tersebut  belum tertular bisa jadi besok lusa menjadi tertular, karena ini virus yang berbahaya. Ini perlu diantisipasi,” kata Edward saat diwawancarai usai rapat kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat 2 September 2022 minggu lalu.

Read More

Legislator Fraksi PKB itu menjelaskan, untuk antisipasinya pemerintah harus melakukan vaksinasi lebih awal meskipun baru sedikit vaksin yang dipesan tetapi hal ini bisa dioptimalkan dengan berbagai pencegahan lainnya.

Edward berpedan, dosis vaksin ini masih belum merata diberikan dan dibagikan karena baru sedikit yang dipesan, jadi sembari menunggu vaksin para peternak harus diberikan pencegahan yaitu semacam pembatasan dan pembersihan kandang-kandang atau melakukan pencegahan lainnya.

Legislator daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II itu mengatakan di Palembang memang pernah terjangkit PMK tapi kasusnya langsung ditangani dengan cekatan dan selesai sehingga kasus PMK langsung hilang. Untuk itu ia berikan apresiasi karena dengan adanya penanganan yang cepat, tepat dan aman jadi tidak mustahil PMK ini bisa diatasi.

Pihaknya (Komisi IV DPR RI)  sangat mendukung dan menganjurkan agar pembatasan-pembatasan karantina harus dilakukan pengecekan antara masuk keluarnya hewan. “Jangan sampai ada hewan dari luar yang masuk menjangkiti hewan yang ada di Palembang,” tegas Edward.

“Kami (Komisi IV DPR RI) memberikan support maksimal kepada pihak pemerintah untuk bisa menemukan cara-cara yang terbaik terhadap penanganan virus PMK yang berbahaya ini. Jangan dianggap sepele, penyakit ini menular cepat sekali. Lebih baik kita mencegah daripada mengobati,” tutup Edward.

Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan juga mengapresiasi kepada pemerintah Sumatera Selatan dan Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian serta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH)  yang telah menangani ribuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang hingga saat ini sudah dinyatakan Zero Case (Kasus Nol) di provinsi Sumatera Selatan.

“Artinya sudah tidak ada lagi data yang dilaporkan terkait kasus PMK ini.  Kesemuanya karena gerak cepat dan tepat sasaran serta yang paling penting adalah berkolaborasi membangun sinergi dan bergotong royong dari semua stakeholders yang ada di Sumsel untuk menangani PMK secara bersama-sama,” kata Johan di Palembang Provinsi Sumatera Selatan.

Legislator Fraksi PKS itu mengatakan bahwa pihaknya surprise atas penyampaian Kepala Badan Karantina Pertanian bahwa PMK di Sumatera Selatan sudah zero case. “Keberhasilan ini patut kami apresiasi dan akan kami bawa ke Rapat Kerja Komisi IV DPR dengan Pemerintah untuk dijadikan contoh bagi daerah lain,“ kata Johan.

Hal tersebut juga disampaikan Kepala Badan Karantina Kementan, Bambang mengatakan dengan kondisi zero case PMK menjadikan Sumatera Selatan kembali menjadi zona hijau. Ia  berharap penanganan PMK di Sumatera Selatan dapat ditiru oleh provinsi lainnya sehingga kondisi Indonesia semakin baik.

Dalam kesempatan yang sama tim kunjungan kerja Komisi IV DPR RI juga meninjau laboratorium biomolekuler yang masih membutuhkan bantuan anggaran untuk meningkatkan sarana dan prasarana guna melakukan vaksinasi dan observasi terkait mitigasi resiko PMK.(ath)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *