Sukses Besar Penutupan Pelatihan Paralegal Online Tadi Malam

DEAL MEDAN | Pelatihan paralegal online yang telah berlangsung selama tiga bulan resmi ditutup dengan sukses pada Jumat malam, meninggalkan kesan mendalam bagi ratusan peserta dari berbagai wilayah di Indonesia. Dengan tema “Membangun Paralegal Berkompetensi untuk Mendukung Keadilan di Masyarakat”, program ini membuktikan bahwa pendidikan hukum dapat diakses secara inklusif di era digital.

Di tengah tantangan yang dihadapi masyarakat dalam memahami hak-hak hukumnya, pelatihan ini hadir sebagai solusi. Sebanyak 300 peserta, yang berasal dari komunitas pedesaan, organisasi masyarakat, hingga pekerja sosial, telah mengikuti modul pelatihan yang dirancang khusus untuk mendukung mereka dalam mendampingi masyarakat secara hukum.

Read More

Program yang diselenggarakan oleh lembaga Alwas Institute Indonesia ini mendapat dukungan dari Kementerian Hukum dan HAM melalui BPHN, serta beberapa universitas ternama. “Kami ingin memperkuat masyarakat sipil dengan memberikan bekal hukum yang praktis, sehingga mereka bisa menjadi jembatan antara masyarakat dan sistem peradilan,” ujar Direktur Pelatihan, Alim Thonthowi.

Materi Pelatihan yang Komprehensif

Pelatihan ini mencakup berbagai topik penting, seperti dasar-dasar hukum pidana dan perdata, prosedur mediasi, serta keterampilan komunikasi hukum. Peserta juga diberikan simulasi kasus yang melibatkan konflik keluarga, sengketa tanah, dan kasus pidana ringan.

Dalam salah satu sesi, peserta diajarkan cara menyusun dokumen hukum sederhana, seperti surat kuasa atau pengaduan kepada aparat hukum. Selain itu, pelatihan juga mengintegrasikan teknologi dalam pemberdayaan hukum, seperti penggunaan aplikasi konsultasi hukum daring yang semakin populer.

Pencapaian Peserta: Kisah-Kisah Inspiratif

Penutupan program ini menampilkan berbagai cerita inspiratif dari peserta yang kini siap menjalankan peran sebagai paralegal di komunitas mereka. Salah satu peserta, Agus Baroya, seorang mantan anggota KPU dari Bandung, mengaku merasa lebih percaya diri dalam mendampingi rekan-rekannya yang sering berhadapan dengan sengketa agraria.

“Sebelumnya, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan jika ada masalah hukum. Sekarang, saya bisa membantu teman-teman saya untuk memahami hak mereka dan mengambil langkah yang benar,” ujar Andi dengan penuh semangat.

Sementara itu, Lely Susanti, seorang ibu rumah tangga dari Sumatera Utara, berbagi bahwa pelatihan ini membantunya menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga di lingkungan tempat tinggalnya. “Ilmu yang saya dapatkan sangat bermanfaat. Saya tahu kapan harus mengadvokasi secara damai dan kapan harus meminta bantuan pihak berwenang,” katanya.

Tantangan dan Harapan

Meski program ini telah berjalan dengan sukses, penyelenggara menyadari masih banyak tantangan di lapangan. Keterbatasan akses internet di daerah terpencil menjadi salah satu kendala yang sering muncul. Namun, kolaborasi dengan komunitas lokal dan pemerintah daerah diharapkan dapat mengatasi hambatan ini.

“Kami berharap ini bukan akhir, tetapi awal dari jaringan paralegal yang kuat di seluruh Indonesia. Kami juga sedang merancang program lanjutan yang lebih mendalam, termasuk pelatihan tatap muka,” kata Dr. Liana.

Sebagai tindak lanjut, semua lulusan akan tergabung dalam jaringan nasional paralegal yang didukung oleh forum daring untuk berbagi pengalaman dan konsultasi. Mereka juga akan diberikan panduan hukum digital sebagai referensi utama.

Dengan berakhirnya pelatihan ini, harapan besar muncul bahwa lulusan program dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sadar hukum dan memperkuat akses keadilan di berbagai daerah.

Suksesnya pelatihan paralegal online ini menunjukkan bahwa pendidikan hukum tidak harus eksklusif. Melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif, generasi paralegal baru siap menjadi garda terdepan dalam membela hak-hak masyarakat, memastikan keadilan bukan lagi sekadar cita-cita, tetapi sebuah kenyataan yang dapat diraih. (ath)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *