DEAL TECHNO | Pada hari Jumat, 18 Oktober 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara resmi mengumumkan penyelesaian tugas Satuan Tugas (Satgas) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI). Dalam acara yang berlangsung di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan rasa terima kasih kepada Satgas yang telah berhasil menyelesaikan proyek strategis nasional. Salah satu capaian penting Satgas ini adalah beroperasinya 5.321 Base Transceiver Station (BTS) 4G di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), dari total 5.618 yang ditargetkan.
Budi Arie menegaskan, proyek pembangunan BTS 4G merupakan mandat langsung dari Presiden Joko Widodo, yang disampaikan ketika dirinya menjabat sebagai Menteri Kominfo pada Juli 2023. Keberhasilan Satgas BAKTI dalam menjalankan proyek ini, menurutnya, tak hanya meningkatkan akses telekomunikasi di daerah-daerah sulit, tetapi juga menciptakan efisiensi anggaran serta menambah penerimaan negara secara signifikan.
“Saya menyampaikan apresiasi atas kinerja Satgas BAKTI Kominfo yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik. Model kerja Satgas ini dapat dijadikan contoh bagi proyek-proyek besar lain di pemerintahan yang membutuhkan koordinasi lintas lembaga,” ujar Budi Arie di hadapan hadirin, termasuk para jurnalis yang meliput.
Proyek BTS 4G dan Penghentian HBS
Sarwoto Atmosutarno, Ketua Satgas BAKTI Kominfo, dalam kesempatan itu menyatakan bahwa pihaknya berhasil mengatasi dua isu utama yang dihadapi BAKTI, yakni pembangunan BTS 4G dan penyelesaian proyek Hot Backup Satellite (HBS). Untuk BTS 4G, Satgas memberikan rekomendasi mengenai keberlanjutan operasional dan solusi terhadap masalah-masalah geografis serta keamanan, terutama di daerah Papua.
“Dari 5.618 BTS yang ditargetkan, sebanyak 5.321 BTS sudah beroperasi, sementara 297 lainnya masih dalam tahap pembangunan, mayoritas di Papua yang menghadapi kendala keamanan,” jelas Sarwoto.
Sementara itu, proyek HBS resmi dihentikan dengan pengembalian dana kontrak sebesar Rp3,5 triliun. Hal ini diputuskan karena Satelit Republik Indonesia (SATRIA-1) telah beroperasi sesuai rencana, menggantikan kebutuhan HBS. Menurut Sarwoto, alokasi anggaran yang sebelumnya untuk HBS akan dipindahkan ke pengadaan remote terminal ground segment SATRIA-1, memastikan proyek ini tetap efisien tanpa menambah beban pada anggaran negara.
Transparansi dan Tata Kelola yang Baik
Salah satu capaian penting lain dari Satgas BAKTI Kominfo adalah perbaikan tata kelola dan transparansi yang diakui secara luas. BAKTI menerima penghargaan “Best Transition Leader” dalam ajang GCG Awards 2024, yang diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung RI dan CNBC Indonesia. Penghargaan ini menjadi bukti keberhasilan reformasi tata kelola di tubuh BAKTI, yang selama ini berada di bawah sorotan publik.
“Kami merasa terhormat atas penghargaan ini, yang menunjukkan keberhasilan BAKTI dalam menerapkan tata kelola yang baik, berkat dukungan Satgas,” kata Sarwoto.
Langkah Besar Menuju Infrastruktur Telekomunikasi yang Lebih Baik
Direktur Utama BAKTI juga mengucapkan terima kasih atas rekomendasi strategis Satgas dalam mengatasi kendala yang dihadapi proyek BTS 4G. Keberhasilan proyek ini, yang puncaknya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir 2023, menjadi tonggak penting dalam memperluas akses telekomunikasi di daerah-daerah terpencil Indonesia.
Meski masih ada tantangan tersisa, terutama di wilayah Papua, pencapaian Satgas BAKTI Kominfo mencerminkan dedikasi pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur telekomunikasi yang merata, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.(wam)