DEAL PROFIL l Jika orangtua kita dulu seorang petani kemudian bekerja keras agar anaknya masuk kuliah lalu menjadi seorang sarjana, itu adalah cerita yang biasa terdengar saat ini. Namun jika seorang anak rela dan sanggup menjadi petani agar dapat kuliah dan menjadi seorang sarjana, itu cerita yang luar biasa.
Sosok anak muda yang satu ini bernama Muhammad Herfandi, ia merupakan seorang mahasiswa program studi pendidikan agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Panca Budi Perdagangan Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.
Selain kuliah, pemuda ini juga sangat rajin dalam mengolah lahan pertaniannya, saat ini ia sibuk menanam jagung dan ubi, menurutnya ubi yang sedang dirawatnya akan segera panen.
Belakangan ini, Herfandi tidak terlalu fokus dalam berorganisasi dikarenakan ia sedang fokus menjaga kebun.
“Setelah ini saya baru bisa memikirkan organisasi lagi sekarang fokus ini dulu,” katanya sambil menunjuk batang ubi.
Kebun yang dikelola pria ini adalah milik orangtua, ia hanya membantu orangtua demi mencari nafkah untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Herfandi juga dikenal sangat rajin belajar karena ia sadar bahwa dirinya bukan dari keluarga yang berkecukupan.
“Kami dari keluarga yang sangat sederhana, tapi saya bersyukur dan menikmati apa yang saat ini kami miliki,” tegasnya.
Kemudian pria ini berpesan; “Jangan pernah menyerah selagi bisa lakukan jangan pernah minder kita dari kalangan keluarga yang biasa saja, semua orang juga berhak mendapatkan apa yang di inginkan mungkin tidak sekarang tapi suatu saat pasti bisa saya yakin itu”.
Ia sangat yakin bahwa apa yang telah dilalui selama ini akan mengangkat derajat orangtuanya.
Herfandi, seorang pemuda yang sanggup menjadi seorang petani kebun demi kuliah dan berhasil mencapai sarjana. (AM)