Sosok ini bernama Wismoyo Arismunanda, beliau seorang Redaktur Pelaksana dan Manajer Pengembangan IT, Website, Humas dan Promosi Kantor Berita Online Alwas Mart Media di Medan. Kantor tersebut membawahi beberapa media online seperti media berita online deal-channel, laman Youtube Alwas TV, unit usaha Alwas Techno, penerbit Alwas Mart Media dan media sosial AMM. Pengalaman di bidang teknologi dan informasi serta pengembangan website, membuat pria ini fokus dan professional mengelola bidang pemberitaan di deal-channel. Berbicara soal hari pers nasional, ada hal menarik yang pria ini sampaikan, yaitu perihal wartawan nakal yang masih suka mengancam, meminta uang dan menodai perjuangan pers nasional, selengkapnya simak wawancara wartawan www.deal-channel.com Azwar Maulana berikut :
Apa kabar bang?
Alhamdulillah, kabar sehat, tetap semangat!
Saya mengucapkan, selamat hari pers nasional bang! Apa kegiatan sekarang?
Oya, saya juga mengucapkan selamat hari pers nasional, semoga acara yang dilaksanakan pemerintah Sumatera Utara terkait hari pers berjalan lancar. Saat ini saya sibuk mengurusi dan mengembangkan deal channel, usaha Alwas Mart Media baik kantor berita, penerbitan, pelatihan dan Alwas Techno.
Apa bisa diuraikan bang?
Iya, seperti kita ketahui, Alwas Mart Media adalah sebuah perusahaan dan membentuk kantor berita online seperti deal-channel, Alwas TV, Alwas Techno, selain itu membentuk unit usaha di bidang pelatihan dengan lembaga Alwas Institute Indonesia, termasuk ada kantor hukum paralegal dan kantor Advokat. Tetapi, saya ditugaskan oleh pimpinan untuk mengurusi deal channel dan Alwas Mart Media saja (penerbit, Alwas Techno, Alwas Institute) dan beberapa media sosial milik AMM.
Wah, luar biasa sekali ! Oya, berbicara soal hari pers nasional, apa komentarnya?
Saya menyambut baik pers nasional lebih berwibawa, demokratis, terpercaya dan pemerintah masih mau peduli dengan pers dan media. Tetapi saya mengingatkan perjuangan pers itu lama, perjuangan menuju demokrasi, terpercaya dan amanah, jadi jangan ada lagi wartawan nakal yang suka meminta uang paksa, mengancam dan menulis berita-berita negatif.
Berita negatif, apa maksudnya?
Iya, karena ia sakit hati sama pejabat tertentu, maka ditulis berita yang memojokkan pejabat itu sampai hancur, kemudian setelah hancur diperas, diminta uang kalau tidak bla, bla, bla, itu kan aksi premanisme melanggar konstitusi kita.
Bagaimana pandangan terhadap lembaga pers?
Sudah bagus tapi kita berjuang meluruskan paradigma dan imej masyarakat bahwa wartawan dan lembaga pers itu buruk, seperti LSM, tukang peras, preman dan sebagainya.
Lalu, apa langkahnya bang?
Lawan wartawan nakal seperti itu, jika perlu laporkan ke polisi, kemudian tugas Dewan Pers menyitir lembaga pers dan perusahaan media yang benar-benar sesuai kode etik dan kaidah jurnalistik. Saya menyarankan masyarakat juga membantu pers membersihkan lembaga mereka, kalau ada wartawan nakal seperti itu laporkan!
Apakah hal itu dilakukan oleh media deal-channel?
Oh iya tentu, pimpinan dan pendiri deal-channel selalu berpesan dalam setiap rapat redaksi, rapat koordinasi agar para wartawan, jurnalis yang bergabung di perusahaan ini tidak nakal, tidak main-main dan melanggar hukum. Kami mengusung visi misi bahwa ke depan deal-channel akan menjadi pers yang mandiri, terpercaya dan professional dan tentunya taat hukum, kami tidak akan main-main dan ikut-ikutan nakal.
Oke, mengapa para wartawan itu nakal?
Ya, bisa saja karena mereka butuh uang, perusahaan mereka tidak mampu membayar gaji maksimal, atau memang karena mental mereka bukan mental wartawan, tidak paham apa itu profesi jurnalis, apa itu jurnalistik sesuai kaidah, tidak pernah sekolah jurnalistik, tamat SMA tiba-tiba jadi wartawan tanpa ada pendidikan, atau sengaja agar mudah mencari uang jadi wartawan dengan menakuti orang-orang. Separuh dari orang-orang itu kan LSM, bergabung di sana kemudian bergabung di media, jadi ada dua mental, mental preman dan mental wartawan.
Apa harapan abang?
Saya mewakili para pimpinan dan pendiri, menyampaikan bahwa ini adalah opini saya pribadi sebagaimana arahan dari pimpinan kami agar pers nasional menjadi pers yang bersih, berwibawa, mandiri dan terpercaya, kami juga risih dengan imej buruk wartawan yang nakal, padahal wartawan kami dan media kami tidak macam-macam, benar-benar bekerja, meliput, menulis dan melaporkan secara benar, jadi tolong jangan kotori perjuangan pers Indonesia.
Sekian dan terima kasih.