DEAL PALEMBANG | Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan menilai, pengusaha café dan restoran harus mampu berinovasi agar ramai pengunjung. Hal itu disampaikan oleh penasehat PHRI Dr. Iwan Kesumajaya, SH, M.Hum di Palembang, Senin (14/11) pagi ini.
Iwan mengatakan, momentum G-20 di Bali adalah bentuk inovasi yang harus disampaikan oleh pengusaha dan pengelola café dan restoran.
Meskipun acara G-20 berada di Bali, namun tidak menutup kemungkinan para tamu negara dan turis asing berniat singgah ke daerah lain yang menurut mereka bagus dikunjungi.
Iwan menambahkan, seperti daerah wisata danau toba di Sumatera Utara, wisata sungai musi di Palembang dan pantai indah di Lampung, layak dikunjungi para turis asing selama pelaksanaan acara G-20 tersebut.
Namun, inovasi harus selalu ada dalam mengelola café dan restoran, tanpa adanya inovasi dan perubahan-perubahan dalam manajemen pelayanan, mustahil mereka mau mampir.
Menurut dosen Universitas Palembang tersebut, salah satu bentuk inovasi café ialah pelayanan yang cepat dan biaya murah, kebersihan dan hospitality (keramahtamahan).
Hal senada dikatakan oleh pengelola café di Medan Sophian Panjaitan, ia sepakat jika café perlu inovasi dan perubahan.
“Pelayanan bagus, cepat, harga murah dan bersih, ada wifi dan inovasi lain, pasti pembeli berkerumun,” jelasnya kepada www.deal-channel.com.
Selama ini, belum banyak café dan restoran yang memiliki semua itu, inovasi kebanyakan ada dari café-café kelas atas yang biayanya mahal sehingga masyarakat kurang mampu menyentuhnya. (ba)