DEAL PALEMBANG | Kaum ibu-ibu atau lazim disebut emak-emak muda alias emak-emak milenial, mulai resah terkait obat sirup anak-anak yang menyebabkan sakit ginjal akut atau gangguan ginjal akut (GGA). Keresahan tersebut menyusul pernyataan Kementerian Kesehatan yang merilis informasi penarikan sejumlah obat sirup sakit kepala dan demam.
Menurut salah seorang ibu di kota Palembang Asriani (26), dirinya khawatir terhadap informasi yang beredar ada obat sirup batuk dan demam bagi anak-anak, ternyata mengakibatkan gangguan ginjal akut.
“Ini sebuah serangan teoris baru, apalagi sudah masuk ke Lembaga farmasi,” katanya kepada www.deal-channel.com, Kamis (27/10/2022) pagi.
Kekhawatiran ibu Asriani tentu berlebihan, tapi pemerintah tidak boleh diam karena bisa saja ada semacam sabotase melalui Lembaga farmasi.
Hal itu disampaikan oleh ketua Dewan Kehormatan APSI Jakarta Indra Kasyanto Pasaribu kepada media di Palembang, ia justru meminta pihak pemerintah melalui Kementerian Kesehatan agar melakukan tindakan cepat menanggapi hal ini.
Informasi dari Kementerian Kesehatan, hingga Senin (24/10) terdapat 251 kasus gagal ginjal akut yang berasal dari 26 provinsi. Sekitar 80% kasus terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat, Bali, Banten, dan Sumatera Utara. Persentase angka kematian ada di 56% atau sebanyak 143 kasus. Penambahan 6 kasus, termasuk 2 kematian, yang dilaporkan bukanlah kasus baru.
Hingga berita ini dirilis, pihak Kementerian Kesehatan sedang berusaha mendatangkan obat penawar gangguan ginjal akut, sedangkan obat yang menyebabkan penyakit tersebut proses penarikan dari pasar. (ath)