Peran Vital Perempuan dalam Pengembangan Ibu Kota Nusantara

DEAL GENDER | Geliat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), peran perempuan telah menjadi salah satu fondasi penting dalam mewujudkan visi kota modern, berkelanjutan, dan inklusif. Di tengah megahnya proyek infrastruktur dan kebijakan ambisius yang bertujuan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur, kontribusi perempuan tidak hanya mencakup keterlibatan dalam sektor formal, tetapi juga mencakup kepemimpinan, inovasi, dan pemberdayaan komunitas lokal.

Peran Perempuan dalam Pengambilan Keputusan dan Kebijakan

Salah satu aspek kunci dari pembangunan IKN adalah keberpihakan terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Untuk mewujudkan hal tersebut, peran perempuan di level pengambilan keputusan sangat krusial. Dalam jajaran pemerintahan dan badan-badan pengawas pembangunan IKN, banyak perempuan yang terlibat sebagai pemimpin dan pengambil keputusan, memastikan bahwa pembangunan kota tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungan.

Read More

Keberadaan perempuan di posisi strategis memungkinkan adanya perspektif inklusif dalam kebijakan, termasuk dalam penyusunan aturan-aturan yang melindungi hak-hak pekerja perempuan, memastikan keseimbangan gender, serta mengutamakan pembangunan yang ramah perempuan dan anak. Salah satu contoh konkret adalah kebijakan untuk memastikan akses layanan kesehatan, pendidikan, dan fasilitas publik yang ramah keluarga dan perempuan di IKN. Melalui pendekatan ini, IKN dirancang sebagai kota yang bisa diakses dan dinikmati oleh semua orang, tanpa terkecuali.

Peran Perempuan dalam Sektor Konstruksi dan Infrastruktur

Meski sektor konstruksi dan infrastruktur sering kali dianggap sebagai industri yang didominasi laki-laki, keterlibatan perempuan dalam pembangunan fisik IKN semakin terlihat. Perempuan berperan sebagai insinyur, arsitek, perencana kota, hingga manajer proyek yang memegang tanggung jawab penting dalam merancang dan membangun infrastruktur di IKN. Mereka turut berperan dalam memastikan bahwa konsep pembangunan yang diusung—yakni smart city dan green city—dijalankan dengan penuh perhatian terhadap keberlanjutan lingkungan dan inklusi sosial.

Di lapangan, para perempuan ini tidak hanya sekadar mengawasi pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan jalan raya, tetapi juga mendesain infrastruktur yang mempertimbangkan aksesibilitas untuk kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan anak-anak. Kepekaan perempuan terhadap kebutuhan masyarakat yang beragam menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan yang tidak hanya megah, tetapi juga humanis.

Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Lokal di Sekitar IKN

Di luar peran perempuan dalam sektor formal, pengembangan ekonomi perempuan lokal di sekitar kawasan IKN juga menjadi fokus penting. Dengan pembangunan yang masif, banyak perempuan di wilayah Kalimantan Timur, terutama dari komunitas adat dan pedesaan, yang terlibat dalam pengembangan ekonomi berbasis masyarakat. Pemerintah, bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan sektor swasta, berupaya untuk memberdayakan perempuan melalui pelatihan kewirausahaan, pengembangan UMKM, dan program-program peningkatan keterampilan.

Perempuan lokal telah berperan dalam mengembangkan industri-industri rumahan seperti kerajinan tangan, produk lokal, serta usaha kuliner yang memasok kebutuhan pekerja di sekitar IKN. Selain itu, mereka juga terlibat dalam kegiatan pertanian berkelanjutan dan konservasi hutan, di mana perempuan adat memiliki pengetahuan tradisional yang berharga dalam menjaga kelestarian alam di sekitar kawasan pembangunan.

Program-program pemberdayaan ini tidak hanya meningkatkan ekonomi rumah tangga, tetapi juga memperkuat posisi perempuan dalam komunitas lokal sebagai agen perubahan. Keterlibatan mereka diharapkan dapat menciptakan model pembangunan yang inklusif, di mana seluruh lapisan masyarakat, termasuk perempuan, mendapatkan manfaat dari kehadiran ibu kota baru.

Peran Perempuan dalam Pelestarian Lingkungan di IKN

IKN didesain sebagai kota yang ramah lingkungan, dengan fokus pada keberlanjutan ekologis dan konservasi sumber daya alam. Dalam hal ini, perempuan memainkan peran signifikan dalam upaya pelestarian lingkungan. Di banyak komunitas lokal di Kalimantan, perempuan sering kali menjadi penjaga utama sumber daya alam, terlibat langsung dalam praktik-praktik pertanian, perikanan, dan pengelolaan hutan.

Di tingkat yang lebih formal, perempuan yang bekerja sebagai ilmuwan, aktivis lingkungan, serta perancang kebijakan lingkungan turut serta dalam merancang kebijakan hijau IKN. Mereka terlibat dalam proyek-proyek seperti pemulihan lahan kritis, pengelolaan sumber daya air, hingga pelestarian hutan mangrove yang ada di sekitar kawasan IKN. Dengan keahlian mereka, perempuan memastikan bahwa pembangunan kota baru ini tidak merusak ekosistem yang ada, tetapi justru mendukung keseimbangan antara manusia dan alam.

Selain itu, banyak perempuan yang terlibat dalam kampanye pendidikan lingkungan, baik di sekolah-sekolah maupun di komunitas lokal. Mereka mengajarkan pentingnya menjaga kelestarian alam, mendaur ulang, dan mengurangi penggunaan plastik kepada generasi muda, yang diharapkan akan menjadi bagian dari masyarakat yang sadar lingkungan di IKN masa depan.

Perempuan dan Kesejahteraan Sosial di IKN

Seiring dengan pembangunan infrastruktur dan ekonomi, salah satu tantangan besar dalam pengembangan IKN adalah memastikan kesejahteraan sosial seluruh penduduknya. Di sinilah peran perempuan dalam sektor kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial menjadi sangat krusial. Sebagai tenaga kesehatan, guru, dan pekerja sosial, perempuan berada di garis depan dalam memberikan layanan penting kepada masyarakat yang tumbuh di kawasan IKN.

Sebagai ibu kota baru yang akan menjadi rumah bagi ribuan orang dari berbagai latar belakang, IKN membutuhkan sistem kesehatan dan pendidikan yang inklusif dan merata. Perempuan yang terlibat dalam sektor ini berperan penting dalam menciptakan sistem layanan yang ramah terhadap semua kelompok, termasuk ibu hamil, anak-anak, serta lansia. Mereka juga berperan dalam mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat yang mengutamakan kesehatan mental, kesejahteraan anak, serta kesetaraan gender di IKN.

Menuju Masa Depan yang Setara

Pembangunan IKN merupakan proyek yang ambisius dan kompleks, yang tidak hanya melibatkan pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sosial dan budaya. Di tengah proses ini, perempuan memegang peran penting dalam membangun kota yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga berkeadilan sosial. Melalui partisipasi aktif mereka di berbagai sektor—dari pengambilan keputusan, konstruksi, hingga pemberdayaan masyarakat—perempuan turut menentukan arah masa depan IKN sebagai kota yang inklusif dan setara.

Dengan memastikan bahwa perempuan memiliki tempat dan suara dalam pembangunan IKN, Indonesia tidak hanya menciptakan ibu kota baru, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender dan pembangunan yang berkelanjutan. Perempuan, dengan segala kontribusinya, menjadi salah satu pilar utama yang akan membawa IKN menuju masa depan yang lebih cerah, adil, dan sejahtera. (ath)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *