Sri Salwa : Perempuan Belum Maju Karena Takut Resiko

Sosok satu ini bernama Sri Salwa, ia saat ini sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Asahan Kisaran Sumatera Utara. Selain kuliah, ia juga adalah seorang peminat UKM dan gender, pemudi ini sangat menyukai traveling dan fotografi, selain kuliah cewek ini juga menyukai organisasi mahasiswa dan kebetulan ia menekuni pramuka. Menurutnya, generasi muda harus mandiri dan tidak boleh tergantung pada orangtua, apalagi lelaki. Bagaimana selanjutnya? Simak wawancara wartawan www.deal-channel.com  Alimuddin berikut ini:

Apa kabar?

Read More

Alhamdulillah baik

Apa kegiatan sekarang?

Kegiatan saya sekarang kuliah di fakultas hukum UNA, kemudian peminat traveling, fotografi dan organisasi pramuka. Saya juga menyukai UKM dan program gender karena kodrat wanita itu jelas, tidak boleh tergantung pada lelaki atau suami (kelak).

Bagaimana pandangan Anda tentang pemudi masa kini?

Bagus, apalagi pemudi sudah mulai berkembang seiring perkembangan zaman, mereka mau berusaha dan belajar banyak tentang keperempuan dan kemerdekaan perempuan. Saya juga berpandangan bahwa pemudi masa kini dan masa depan akan berprestasi sama seperti laki-laki, itulah sebenarnya keinginan R.A. Kartini saat dulu berjuang demi persamaan perempuan dan laki-laki.

Bagaimana dengan organisasi pemudi?

Baik, sekarang kan sudah sama, dalam organisasi tidak hanya diberikan pada pria tapi ada juga perempuan yang mampu memimpin organisasi. Ke depan pasti lebih seru lagi, porsi perempuan dalam organisasi pemudi atau wanita sudah semakin banyak, seperti organisasi pengusaha wanita, organisasi istri istri polisi, tentara dan lain sebagainya.

Apa tantangan pemudi sekarang?

Mencari pekerjaan, wanita sulit mencari kerja saat ini karena mungkin selektif atau memang mencari sosok wanita yang bagus, cantik, seksi dan pintar. Akhirnya wanita harus mandiri dan kerja secara sendirian, ya tentu pengusaha lagi.

Mengapa pemudi tidak berani?

Karena resiko kehidupan sebenarnya, wanita takut jika keluar malam, dinilai negatif, kemudian banyak resiko dihadapi saat menantang arus besar seperti memimpin demo, menjadi pengacara, menjadi pemimpin media, semuanya beresiko.

Apa harapan Anda?

Pemudi bisa lebih inovatif lagi di masa depan dan mempunyai porsi yang sama dengan laki-laki.

Sekian dan terima kasih.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *