DEAL FOKUS | Mempertahankan sebuah perguruan tinggi ternyata tidak mudah, sama persis seperti mempertahankan sebuah bisnis dan usaha mandiri, perlu kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihlas, tidak semata-mata orientasi adalah uang dan uang, terkadang harus memikirkan sisi lain dalam rangka mencapai tujuan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Yayasan Universitas Battuta Medan, Dr.Drs. Margono, MM saat memberikan ceramah motivasi di hadapan dosen dan civitas akademika pada pekan lalu di Medan.
Margono adalah sosok yang pemberani, ia membangun Universitas Battuta sejak awal beberapa tahun silam, alhasil berhasil. Universitas Battuta Medan yang terletak di jalan sekip Medan tersebut telah mempunyai lebih dari 1000 mahasiswa yang tersebar di fakultas hukum dan fakultas pendidikan.
Kuncinya menurut Margono, kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihlas. Orientasi bisnis tidak semata-mata untuk mencari uang tetapi harus melihat dari berbagai perspektif.
“Kalau dari awal niatnya uang, nanti kalau tidak ada uang menghilang, kalau niat berkawan untuk uang saat kawannya tidak ada uang ia khianati, berkawan dan bekerja semata-mata karena ihlas, bangun relasi dan perbanyak kawan,” paparnya.
Dalam membangun bisnis harus kuat relasi dan jaringan, untuk membangun dua hal tersebut dimulai dari sebuah pertemanan yang hakiki. Langkah kedua baru bekerja keras dengan menggunakan ilmu manajemen yang ada.
“Istilah place, price, promotion dan service itu harus diterapkan,” jelas Margono.
Meminjam istilah Bob Sadino, membangun usaha harus dilandaskan pada 3 (tiga) prinsip bisnis, yaitu; the best, the first and the different (terbaik, terdepan/pertama, dan berbeda).
Menurut Bob Sadino, dalam membangun bisnis harus menjadi yang terbaik. Produk harus terbaik dan berkualitas sehingga pembeli tertarik, kemudian harus yang pertama bukan yang kedua.
“Kalau kita yang pertama kita akan dikunjungi dan orang-orang yang kedua ketiga pasti belajar dari kita,” jelasnya. Dalam istilah zaman sekarang yang pertama sering disebut start up, bisnis start up.
Selanjutnya harus berbeda, sebuah bisnis harus berbeda dengan yang lainnya.
“Kalau sama pasti jadi pesaing, kalau berbeda jadi bersama-sama tidak bersaing,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Alim Thonthowi, pemilik bisnis warkop pinggir jalan di Tembung Medan dan direktur penerbit Alwas Mart Media. Menurutnya, bisnis tanpa ada jaringan akan sepi dan bisnis tanpa ada tiga aspek yang disampaikan Bob Sadino tersebut akan sulit berkembang.
“Saya merasakan sulit sekali membangun bisnis, apalagi tanpa jaringan, tanpa relasi dan memang harus menerapkan itu, terbaik, pertama dan berbeda,” katanya kepada www.deal-channel.com.
Alim menilai, yang terpenting membangun sebuah bisnis ialah mau kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihlas. Waktu harus diperhatikan, tidak ada bisnis yang sukses dalam waktu singkat, tentu harus sabar seiring dengan berjalannya waktu.
“Mana ada bisnis untung dalam waktu dua tiga bulan, kalau sepi dan tidak laku dalam waktu tiga bulan langsung disimpulkan tidak hoki, janganlah! Yang penting usaha dan terus usaha, bekerja keras dan berpikir cerdas, cari inovasi dan bangun relasi,” papar mantan hakim tersebut.(wam/ba/aldi)