Asrama Perempuan di PSSI Center IKN: Upaya Meningkatkan Fasilitas Sepak Bola Berbasis Kesetaraan Gender

DEAL GENDER | Langkah strategis mendukung pengembangan sepak bola Indonesia yang inklusif, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meresmikan Asrama Perempuan di PSSI Center, yang terletak di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Fasilitas ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan peran perempuan dalam olahraga sepak bola, sekaligus menjawab kebutuhan akan fasilitas pelatihan yang memadai dan setara.

Asrama perempuan ini dirancang untuk memenuhi standar internasional dengan fasilitas lengkap yang mendukung perkembangan atlet sepak bola perempuan, baik dari segi fisik maupun mental. Bangunan yang berlokasi strategis di kawasan pelatihan PSSI Center ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern, di antaranya:

Read More
  1. Kamar Nyaman dan Privat
    Kamar asrama dirancang dengan kenyamanan maksimal, menampung dua hingga empat atlet per kamar, dilengkapi dengan pendingin ruangan, lemari pribadi, dan kamar mandi dalam.
  2. Ruang Rekreasi dan Komunal
    Disediakan ruang santai dan area komunal untuk mendukung interaksi sosial, sehingga menciptakan lingkungan yang harmonis di antara para atlet.
  3. Fasilitas Kebugaran Khusus
    Selain lapangan sepak bola berkualitas tinggi, asrama ini dilengkapi dengan pusat kebugaran khusus perempuan, termasuk area latihan beban dan studio yoga untuk menjaga keseimbangan fisik dan mental.
  4. Ruang Konseling dan Meditasi
    Untuk mendukung kesehatan mental atlet, asrama ini menyediakan layanan konseling dengan psikolog profesional, serta ruang meditasi untuk relaksasi.
  5. Sistem Keamanan 24 Jam
    Keamanan menjadi prioritas utama dengan pemasangan CCTV di seluruh area, sistem akses pintu digital, dan petugas keamanan yang berjaga sepanjang waktu.

 

Dukungan untuk Atlet Perempuan

Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen PSSI dalam memberikan perhatian lebih kepada sepak bola perempuan, yang kerap kali terabaikan dalam pengembangan olahraga nasional. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dalam peresmian asrama ini menyatakan bahwa keberadaan fasilitas ini menjadi bukti keseriusan PSSI untuk membawa sepak bola perempuan Indonesia ke level yang lebih tinggi.

“Sepak bola perempuan memiliki potensi besar di Indonesia. Fasilitas ini adalah langkah nyata untuk memberikan ruang bagi atlet perempuan berkembang dan bersaing di tingkat internasional. Kami ingin memastikan bahwa mereka mendapatkan perlakuan yang sama dengan rekan-rekan mereka di sepak bola laki-laki,” ujar Erick Thohir.

 

Harapan dan Impian Atlet

Para atlet perempuan menyambut antusias pembangunan asrama ini. Mereka merasa lebih dihargai dan didukung untuk mengembangkan karier mereka di dunia sepak bola.

Rika Dwi Agustina, salah satu pemain Timnas Sepak Bola Perempuan U-20, mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari sejarah ini.
“Dengan fasilitas seperti ini, kami merasa lebih percaya diri untuk berlatih dan menunjukkan kemampuan kami. PSSI benar-benar memberikan apa yang kami butuhkan, dan kami akan membalasnya dengan prestasi,” ujarnya penuh semangat.

 

Bagian dari Pusat Pelatihan Terpadu

Asrama perempuan ini merupakan bagian dari PSSI Center, pusat pelatihan sepak bola terpadu di IKN. PSSI Center dirancang untuk menjadi hub utama pengembangan sepak bola nasional, mencakup fasilitas untuk tim nasional berbagai kelompok usia dan gender, pelatih, hingga wasit.

Selain asrama perempuan, PSSI Center dilengkapi dengan lapangan latihan berstandar FIFA, pusat medis olahraga, auditorium untuk pelatihan teori, dan gedung administrasi.

 

Langkah Menuju Kesetaraan Gender dalam Olahraga

Pembangunan asrama ini juga menjadi simbol perjuangan untuk kesetaraan gender dalam olahraga. Selama bertahun-tahun, sepak bola perempuan di Indonesia sering kali terpinggirkan, baik dari segi perhatian publik maupun pendanaan. Dengan adanya fasilitas khusus seperti ini, diharapkan sepak bola perempuan tidak hanya menjadi pelengkap, tetapi juga menjadi pilar penting dalam ekosistem olahraga nasional.

Pengamat olahraga, Dr. Farid Maulana, menilai bahwa langkah PSSI ini adalah investasi jangka panjang.
“Fasilitas ini tidak hanya memberi dampak pada prestasi, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda perempuan untuk bercita-cita menjadi atlet sepak bola profesional,” katanya.

 

Tantangan dan Masa Depan

Meski keberadaan asrama perempuan ini merupakan kemajuan besar, tantangan masih ada. Pengelolaan fasilitas yang konsisten, keberlanjutan pendanaan, dan pembentukan liga sepak bola perempuan yang kompetitif menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan.

Namun, dengan keberadaan fasilitas ini, langkah pertama yang kuat telah diambil. PSSI optimis bahwa sepak bola perempuan Indonesia dapat berbicara banyak di kancah internasional dalam waktu dekat.

“PSSI Center adalah awal dari mimpi besar kami untuk membawa sepak bola Indonesia, termasuk sepak bola perempuan, ke puncak prestasi dunia,” pungkas Erick Thohir.

Asrama perempuan di PSSI Center bukan sekadar fasilitas, melainkan simbol transformasi dan harapan. Dengan fasilitas yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial atlet perempuan, Indonesia kini berada di jalur yang tepat untuk mencetak bintang-bintang baru di kancah sepak bola internasional. Melalui langkah ini, PSSI membuktikan bahwa mereka serius dalam membawa sepak bola Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif. (ath)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *