DEAL JAKARTA | Gempuran berbagai jenis kuliner modern dan internasional, toge tumis tahu tetap bertahan sebagai salah satu makanan tradisional yang digemari masyarakat Indonesia. Meski sederhana, hidangan ini menawarkan perpaduan rasa yang khas, kaya nutrisi, dan mampu membangkitkan kenangan masa kecil bagi banyak orang. Dengan bahan utama toge (kecambah) dan tahu, masakan ini tak hanya mudah dibuat, tetapi juga dikenal karena manfaat kesehatannya.
Toge tumis tahu sering ditemukan di berbagai warung makan pinggir jalan hingga di meja makan rumah tangga Indonesia. Kesederhanaan bahan yang digunakan, yaitu toge, tahu, bawang putih, bawang merah, serta beberapa bumbu dasar seperti garam dan kecap, menciptakan harmoni rasa yang ringan namun memikat. Meskipun banyak yang memandangnya sebagai makanan sederhana, tak dapat disangkal bahwa toge tumis tahu memiliki tempat khusus dalam kuliner Indonesia.
Kijok, seorang pedagang di Medan yang setiap hari menyajikan hidangan ini di warungnya, berbagi cerita tentang kenikmatan toge tumis tahu. “Banyak pelanggan saya yang bilang kalau tumis tahu ini mengingatkan mereka pada masakan ibu di rumah. Sederhana tapi penuh dengan rasa nostalgia,” ujarnya. “Saya selalu memastikan toge tetap renyah dan tahu lembut, karena itulah yang membuat orang ketagihan.”
Selain rasanya yang nikmat, toge dan tahu juga dikenal kaya akan nutrisi. Toge, yang merupakan kecambah kacang hijau, penuh dengan vitamin C, vitamin K, dan serat, yang baik untuk pencernaan. Sementara itu, tahu sebagai sumber protein nabati tinggi juga mengandung kalsium dan zat besi yang baik untuk kesehatan tulang dan darah. Kombinasi keduanya menjadikan hidangan ini tidak hanya enak di lidah, tetapi juga baik bagi tubuh.
Dosen gizi dari Universitas Indonesia, Dr. Wulan Maharani, menyebutkan bahwa toge tumis tahu adalah pilihan makanan sehat yang dapat dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari. “Kombinasi antara toge yang rendah kalori namun tinggi serat dan vitamin, dengan tahu yang kaya protein, membuat hidangan ini sangat bergizi. Bagi mereka yang menginginkan menu sehat dan praktis, toge tumis tahu adalah pilihan yang tepat,” ungkapnya.
Selain itu, proses memasak tumis yang cepat juga memungkinkan nutrisi dalam sayuran dan tahu tetap terjaga. “Cara memasak tumis dengan api besar dalam waktu singkat sangat bagus untuk menjaga tekstur dan kandungan gizi sayuran, seperti toge. Ini juga membantu mempertahankan rasa alami dari bahan-bahan tersebut,” tambah Dr. Wulan.
Bagi banyak keluarga di Indonesia, toge tumis tahu sering dihidangkan sebagai lauk pendamping nasi hangat dan sambal. Sederhananya hidangan ini tidak mengurangi kelezatannya, terutama saat dinikmati bersama makanan lain seperti ikan goreng atau tempe. Dalam berbagai acara atau santapan sehari-hari, toge tumis tahu mampu menciptakan keseimbangan antara rasa gurih dan segar yang sangat cocok dengan lidah masyarakat Indonesia.
Namun, bagi sebagian orang, variasi resep dan inovasi dalam penyajian juga kerap dilakukan. Di beberapa restoran modern, toge tumis tahu kini disajikan dengan tambahan bahan lain seperti udang, jamur, atau bumbu-bumbu rempah yang lebih kaya untuk memberikan sentuhan rasa baru tanpa menghilangkan esensi asli dari hidangan ini.
“Rasa tumis toge dan tahu ini sangat fleksibel. Bisa kita tambahkan cabai, kecap, atau bahkan saus tiram, tapi rasanya tetap otentik,” ujar Chef Widi Alim, seorang koki yang memodifikasi berbagai hidangan tradisional dalam restorannya di Medan.
Toge tumis tahu adalah simbol kuliner Indonesia yang mencerminkan kesederhanaan, kepraktisan, dan kekayaan rasa. Meski tak sekompleks hidangan-hidangan mewah, masakan ini terus memikat hati dan selera, terutama mereka yang mencari kenikmatan dalam kesederhanaan. Dalam tiap piring tumisan toge dan tahu, tersimpan rasa yang tak lekang oleh waktu—seperti rasa nostalgia akan rumah dan kehangatan keluarga. (ath)