DEAL FOKUS | Virtual office (VO) sedang marak tahun ini, VO adalah kantor resmi berbasis online atau virtual sehingga pemilik kantor tidak perlu datang dan cukup memantau perkembangan kantornya dari tim admin yang mengurusi kantor tersebut.
Kantor berbasis virtual telah lama ada di luar negeri terutama di Australia, Inggris dan Bulgaria termasuk Amerika Serikat. Namun istilah VO baru saja hadir di Indonesia terutama di pulau Sumatera. Salah satunya di kota Palembang dan kota Medan, terakhir informasi yang www.deal-channel.com terima ada di kota Batam.
Menurut promotion manager VO Jakarta Lily Subagya, penyebaran VO di pulau Sumatera naik sekitar 47% dari total penawaran 98%, artinya masyarakat dan pemilik modal mulai berusaha menerimanya.
“Cukup signifikan diterima, ke depan para pengamat ekonomi bisnis bercerita bahwa VO akan cukup bergerak di Indonesia, apalagi Sumatera yang produksi da industri banyak sekali, akses ke luar negeri Negara Asean cukup dekat, ini semua peluang,” kata Lily kepada www.deal-channel.com.
Menurutnya, kedudukan VO di Sumatera mendekati angka pasti dan peluangnya besar, hal itu tidak terlepas dari keberadaan jalan tol dan industri perkebunan sawit yang cukup baik dari tahun ke tahun.
Terkait keberadaan VO tersebut, Lily menuturkan bahwa para pengusaha tidak ada cukup waktu ke kantor hanya urusan administrasi dan rapat, maka VO diperlukan mereka sebagai solusi atas kesibukan masing-masing.
Selain sektor bisnis, VO juga banyak dilirik para pengacara dan konsultan hukum bisnis. Menurut Lily, para pengacara wajib memiliki kantor namun sulit sekali bagi mereka mengurusinya.
“Ya para lawyer (pengacara) harus ada kantor namun tidak mampu mengurus kantornya karena mereka banyak di lapangan bersidang, menemui klien dan macam-macam, kemudian mereka melihat VO sebagai solusi, good!” tegasnya.
Mekanisme VO adalah saat semua sibuk tidak datang ke kantor dan tidak bisa merekrut karyawan, maka mereka memberikan solusi bahwa meskipun sibuk kantor tetap ada. Admin dan tim VO yang akan membantu mereka mengurusi kantornya, mulai dari pelayanan, administrasi kantor, tele-marketing dan keuangan kantor jika diperlukan.
“Yang pasti persoalan administrasi dan marketing biasanya kami handle, sisanya sesuai kesepakatan dengan owner,” tegas Lily.
Bagi James Purba, pengusaha kelapa sawit dari Jambi, keberadaan VO sangat beruntung. Pengusaha ini sudah satu tahun menggunakan VO dalam kegiatan bisnisnya, hasilnya lumayan!
“Ya, lumayan, semua diatur dan diurus sama mereka, tim VO, keren,” jelasnya.
Sekali lagi, VO hanya sebatas fasilitas modern bagi kantor modern berbasis online, ke depan para pengusaha dan pemilik modal yang menentukan manfaat semua ini. (ath)