AI Kian Adaptif di Perbankan: Inovasi AnvAla Ringkas Proses Transaksi Nasabah

Ilustrasi pintu bank digital dengan ikon AI—menggambarkan otomatisasi layanan perbankan modern (ilustrasi warna feature bank + otentikasi digital)
DEAL TECHNO | Jakarta – Transformasi digital sektor perbankan Indonesia terus berakselerasi, kali ini ditandai dengan kehadiran AnvAla, platform kecerdasan buatan (AI) berbasis percakapan suara dan teks. Inovasi ini memperkuat sinyal bahwa AI bukan lagi teknologi masa depan, melainkan solusi hari ini—terutama dalam menyederhanakan proses layanan keuangan digital.Dalam acara bertajuk Digital Shift into AI: Vision to Value yang digelar pada Selasa (16/7), PT Sarana Pactindo—afiliasi PT DCI Indonesia Tbk—memperkenalkan AnvAla sebagai digital banking assistant berbasis AI. AnvAla diklaim mampu memangkas proses transaksi nasabah dari empat langkah menjadi hanya dua langkah saja, baik melalui chat maupun perintah suara.

Infrastruktur AI Permudah Transaksi Nasabah

AnvAla dirancang untuk memudahkan nasabah berinteraksi dengan layanan perbankan tanpa perlu membuka aplikasi secara konvensional. Misalnya, untuk melakukan transfer dana, cukup dengan mengetik atau mengucapkan, “Kirim Rp500.000 ke Bapak X”, kemudian memasukkan PIN untuk menyelesaikan transaksi.

Read More

Menurut Presiden Direktur Sarana Pactindo, Sutjahyo Budiman, pendekatan ini akan menjadi standar baru layanan perbankan yang lebih efisien dan personal. “AI hadir untuk menyederhanakan, bukan menggantikan. Harus bisa menyatu dalam kehidupan finansial harian masyarakat,” ungkapnya, dikutip dari Bisnis.com.

Lebih dari sekadar kemudahan, AnvAla juga menyediakan fitur financial check-up berbasis AI yang dapat menganalisis histori transaksi nasabah dan memberikan saran keuangan personal.

Deteksi Fraud dan Analitik Real-Time dengan AI

AI dalam perbankan bukan hanya untuk layanan nasabah, tapi juga menjadi senjata penting untuk mendeteksi potensi kejahatan keuangan (fraud). AI mampu menganalisis ribuan pola transaksi secara real-time untuk mengidentifikasi kejanggalan dan mencegah penipuan lebih dini.

Sutjahyo menyebut bahwa di masa lalu, deteksi fraud mengandalkan tenaga manusia yang menyisir data besar secara manual. Kini, AI dapat menjalankan fungsi tersebut dalam hitungan detik. “Kalau tidak dengan AI, maka sulit bagi tim analis mengejar fraudster yang kian canggih,” ujarnya.

Data dari The Asian Banker menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia berada di tiga besar sektor yang paling banyak mengadopsi AI, bersama dengan industri otomotif dan teknologi informasi.

Regulasi OJK dan Masa Depan AI di Keuangan

Menyadari potensi sekaligus risiko AI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada April 2025 merilis pedoman Tata Kelola AI Perbankan Indonesia. Tujuannya adalah memastikan agar adopsi AI tetap berada dalam koridor keamanan, transparansi, dan inklusi digital.

Namun demikian, tantangan tidak ringan. Mengutip laporan Media Indonesia, sejumlah bank di Indonesia masih ragu memulai transformasi AI karena keterbatasan SDM, biaya investasi awal, serta kekhawatiran keamanan data dan bias algoritma.

Untuk itu, perlu sinergi antara pemerintah, asosiasi industri, serta penyedia teknologi untuk menciptakan ekosistem AI yang inklusif. “Kami mendorong pembentukan AI Center of Excellence agar industri tidak bergerak sendiri-sendiri,” kata seorang analis di acara yang sama.

Sebagai catatan, berdasarkan data World Economic Forum, inklusi finansial di Indonesia naik hingga 84 persen pada 2023—AI dan fintech menjadi penggerak utama dalam perluasan akses layanan keuangan formal.

Kesimpulan

Perjalanan adopsi AI di sektor keuangan Indonesia baru saja dimulai. AnvAla hadir sebagai contoh konkret bahwa teknologi ini bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi layanan perbankan dan perlindungan nasabah. Dukungan regulasi dari OJK menjadi modal penting, namun percepatan adopsi tetap memerlukan kesiapan infrastruktur, SDM, dan kepercayaan masyarakat.

Kecerdasan buatan bukan lagi wacana futuristik—ia kini menjadi tulang punggung layanan keuangan yang adaptif, cepat, dan aman.


Referensi:

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *