DEAL NASIONAL | Kunjungan Presiden Joko Widodo ke RSUD dr. Abdul Rivai, Berau, Kalimantan Timur, pada Kamis, 26 September 2024, menjadi momen yang berkesan bagi masyarakat dan tenaga kesehatan setempat. Presiden secara langsung meninjau berbagai fasilitas rumah sakit, mulai dari klinik gigi hingga loket pelayanan. Hal ini merupakan bagian dari upayanya untuk memastikan peningkatan layanan kesehatan di daerah tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi berbincang dengan beberapa pasien dan tenaga medis, termasuk Ibu Ita, yang sedang mendampingi anaknya yang dirawat karena hemofilia. Ibu Ita tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya ketika bisa berfoto bersama Presiden. “Saya sangat senang sekali Pak Jokowi datang ke Bumi Batiwakkal. Alhamdulillah, anak saya yang tadinya sakit jadi bisa semangat lagi,” ujar Ibu Ita dengan penuh rasa haru. Namun, meski merasa puas dengan pelayanan rumah sakit, ia tetap berharap ada penambahan jumlah dokter, terutama spesialis, sehingga tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.
Cerita serupa disampaikan oleh Lisa, yang mendampingi ibunya yang dirawat karena penyakit pengapuran. Ia bercerita bahwa sempat harus menunggu di UGD selama dua hari karena ruang rawat inap penuh. “Pelayanannya bagus, tapi kemarin sempat tidak dapat ruangan. Semoga ke depannya rumah sakit lebih bagus dan pelayanannya lebih baik,” ungkap Lisa, yang merasa terkesan dengan kehadiran Presiden di tengah masyarakat.
Tidak hanya pasien, tenaga medis juga merasa mendapatkan dukungan moral dari kunjungan Presiden. Jeni, seorang petugas loket pelayanan, menceritakan betapa gugupnya saat Presiden Jokowi bertanya tentang waktu pelayanan yang diberikan kepada pasien. “Pak Jokowi tanya berapa menit waktu pelayanan di loket. Saya jelaskan, rata-rata sekitar 10 menit per pasien. Tanggapan Pak Jokowi bagus, beliau minta supaya kami terus meningkatkan pelayanan,” kata Jeni, yang tampak antusias meski sedikit grogi.
Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di RSUD dr. Abdul Rivai. Ia menjanjikan pengadaan peralatan medis dari pemerintah pusat, seperti CT-scan dan mamografi, namun meminta pemerintah daerah mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung seperti ruang perawatan.
“Rumah sakit ini sudah memiliki rencana pengembangan yang baik, dan saya akan memastikan pengembangan fisik dapat segera diselesaikan,” ujar Jokowi. Direktur RSUD dr. Abdul Rivai, dr. Jusram, menyampaikan bahwa rumah sakit ini menghadapi tantangan besar dengan Bed Occupancy Rate (BOR) yang mencapai 92 persen. Angka tersebut jauh dari ideal, sehingga perlu pengembangan lebih lanjut, termasuk peremajaan peralatan medis yang sudah tua.
Harapan besar juga disampaikan oleh masyarakat Berau, yang melihat kunjungan ini sebagai tanda kepedulian pemerintah pusat terhadap daerah yang jauh dari pusat layanan kesehatan utama. Kehadiran Presiden Jokowi di RSUD dr. Abdul Rivai diharapkan mampu mendorong percepatan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai, mengingat Kabupaten Berau terletak di wilayah utara Kalimantan Timur yang jauh dari pusat layanan rujukan di kota-kota besar.
Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, RSUD dr. Abdul Rivai diharapkan mampu menjadi fasilitas kesehatan yang lebih baik dan mampu memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat Bumi Batiwakkal dan sekitarnya. (wam)