DEAL TEKNOLOGI | Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus melanjutkan pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang, Bekasi, meskipun sempat terdampak oleh serangan ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) di Surabaya. Pembangunan ini ditargetkan untuk aktif pada awal tahun 2025.
Pada 20 Juni, serangan ransomware yang menghantam PDNS 2 menyebabkan lumpuhnya sistem yang digunakan oleh 282 instansi pemerintah pusat dan daerah. Namun, Kominfo mengonfirmasi bahwa saat ini 90 persen layanan publik yang terdampak telah berhasil dipulihkan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Hokky Situngkir, mengakui bahwa insiden di PDNS 2 memberikan banyak pelajaran berharga yang digunakan untuk memperbaiki proses pengembangan PDN Cikarang. “Harus diakui, berbagai macam pelajaran yang kita dapatkan dari insiden di PDNS 2 mempengaruhi cara kita memperbaiki proses pengembangan PDN dan segala aspeknya,” ujar Hokky di kantor Kominfo, Jakarta, pada Jumat (9/8).
Meskipun pembangunan PDN Cikarang mengalami beberapa kendala, Hokky menegaskan bahwa proyek ini tidak akan terhenti dan masih terus berjalan. “PDN ini kami kira tidak berhenti, masih jalan. Masalah diresmikan atau tidak, itu mungkin di jenjang yang lebih tinggi dari kami,” tambahnya.
PDNS 2 di Surabaya adalah salah satu pusat data sementara yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintah selama proses pembangunan PDN Cikarang berlangsung. Sebelumnya, PDN Cikarang sempat direncanakan untuk diresmikan pada 17 Agustus, namun karena beberapa faktor, rencana tersebut mengalami penundaan.
Hokky juga mengungkapkan bahwa infrastruktur pembangunan PDN Cikarang saat ini sudah mencapai lebih dari 70 persen, sementara desainnya telah rampung lebih dari 80 persen. “Saat ini, masterplan PDN, dari sisi infrastruktur mungkin sudah mencapai lebih dari 70 persen, dan secara desain sudah lebih dari 80 persen,” jelasnya.
Hokky menambahkan bahwa PDN bukan hanya infrastruktur semata, namun juga akan menjadi tempat bagi tenant-tenant yang akan menggunakan fasilitas tersebut. “Nantinya PDN akan memiliki tenant, dan mungkin bisa mulai beroperasi pada awal tahun depan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Hokky menegaskan bahwa infrastruktur, jaringan, dan desain PDN telah diproses dengan cepat dan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam upaya meningkatkan keamanan dan stabilitas, Kominfo akan terus melakukan evaluasi dan memperkuat prosedur pencadangan (back-up) data.
“Saat ini kita juga akan melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menangani masalah keamanan,” tambah Hokky. Hal ini dilakukan untuk memastikan PDN Cikarang dapat beroperasi dengan aman dan dapat diandalkan saat mulai berfungsi penuh.
Dengan target operasional pada awal 2025, PDN Cikarang diharapkan dapat menjadi pusat data nasional yang mendukung kebutuhan pemerintah dan masyarakat Indonesia secara luas. (wam)