Investasi Keamanan Siber Perbankan Meningkat Tajam Menyusul Serangan yang Terus Bertambah

Foto : Video cnbc Indonesia, Investasi Teknologi Perbankan Hadapi Ganasnya Serangan Siber

DEAL TECHNO | Menurut laporan terbaru dari Thales Data Threat Report, pengeluaran global untuk keamanan siber mencapai lebih dari USD 188 miliar pada tahun 2023. Ini sekitar Rp 3.000 Triliun yang digunakan untuk melindungi bisnis, industri, dan infrastruktur penting dari ancaman siber yang semakin berkembang.

Dalam konteks Indonesia, Direktur Information Technology PT Bank Mega Tbk, Y.B Hariantono, mengungkapkan bahwa standar keamanan siber dalam perbankan Indonesia didasarkan pada regulasi 29/SEOJK.03/2022 tentang ketahanan dan keamanan siber perbankan. Hal ini menunjukkan komitmen industri perbankan untuk memastikan keamanan data dan sistem mereka.

Read More

Menyoroti tren serangan siber, Hariantono mengungkapkan bahwa sebanyak 75% serangan berasal dari dalam negeri, dengan berbagai kanal transaksi menjadi sasaran utama. Risiko siber perbankan juga terkait erat dengan implementasi teknologi, proses bisnis, dan kebutuhan Sumber Daya Manusia yang handal.

Dalam menghadapi ancaman tersebut, perbankan mengambil langkah-langkah proaktif dengan menerapkan standar pengukuran keamanan siber internasional dan memperkuatnya secara internal melalui manajemen risiko operasional.

Melalui dialog dengan CNBCIndonesia, Hariantono menekankan pentingnya upaya terus-menerus untuk memperkuat sistem keamanan siber perbankan demi melindungi kepentingan nasabah dan menjaga kepercayaan publik.

Dengan investasi yang signifikan dalam keamanan siber, perbankan Indonesia berupaya memastikan bahwa mereka tetap menjadi pahlawan terdepan dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang.

Semoga bermanfaat.(wam)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *