Harga Sembako Merangkak Naik, PKL Banyak Menjerit

DEAL MEDAN | Menjelang natal dan tahun baru harga sembako mulai merangkak naik, akibatnya pedagang kaki lima (PKL) banyak yang menjerit dan menderita, padahal pernyataan Menteri BUMN Erick Tohir jelas, tidak ada kenaikan harga sembako.

Menteri Erick Tohir mengatakan, menjelang natal dan tahun baru pasar harus stabil dan tidak ada kenaikan harga di pasar, termasuk harga sembako.

Read More

“Kita berusaha untuk membuat pasar stabil, menteri terkait akan mengatasi ini,” jelasnya di Jakarta, Minggu (04/12) lalu.

Namun, usai pernyataan Menteri Erick tersebut, pasar mulai kehilangan arah, harga sembako pelan tapi pasti mulai naik, seperti harga cabai merah naik dari 4000 rupiah menjadi 10 ribu, harga daging ayam semula 16 ribu rupiah menjadi 22 ribu rupiah. Sungguh fantastis!

Operasi pasar belum dilakukan oleh pihak terkait, baik dari Pemerintah Kota Medan atau Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan badan pengelola pasar.

Hal itu menjadi sorotan tajam bagi analis Alwas Institute Indonesia Medan, menurut Direkturnya Alim Thonthowi, operasi pasar harus dilakukan sebelum harga sembako semakin melambung tinggi.

“Harus ada operasi pasar jika tidak harga tak terduga dan PKL semakin susah,” katanya di Medan, Senin (05/12) pagi ini.

Alim juga mengatakan, pemerintah harus memikirkan PKL dan UKM yang banyak menggunakan sembako dalam berbisnis, seperti PKL gorengan, pengusaha warkop dan rumah makan kecil, jika harga sembako terus naik para pedagang itu akan dirugikan.

“Pemerataan ekonomi harus ada, ini seperti sengaja tiap ada natal dan tahun baru harga naik, nanti awal tahun turun lagi, masuk puasa dan idul fitri naik lagi, semacam ada yang mengendalikan harga,” paparnya.

Sebagai solusi menurutnya, pihak pemerintah harus melakukan operasi pasar dan menjadikan harga sembako stabil, hal itu mulai sekarang harus dilakukan sebelum perayaan natal dan tahun baru. (jm)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *