DEAL GENDER, Minggu 2 Oktober 2022 | Stereotip usang dan berbahaya tentang perempuan Arab yang lemah lembut dan tertindas masih berlaku di media Barat dan Asia.
Terlepas dari gagasan yang salah tentang siapa dan apa mereka, wanita Arab terus menentang harapan dan membuat terobosan di dunia bisnis, politik, keuangan, diplomasi, dan teknologi.
Namun, banyak yang percaya masih banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi kesalahpahaman tak berdasar tentang wanita Arab, peran dan kemampuan mereka di mata dunia luar.
“Kita hidup di dunia yang secara historis memandang bagian dunia kita sebagai dunia tradisional, di mana perempuan lebih banyak berada di keluarga dan rumah tangga,” May Nasrallah, pendiri dan ketua eksekutif Penasihat Korporat deNovo, mengatakan kepada www.deal-channel.com.
“Tetapi pada kenyataannya, kami sangat jauh dari itu (dalam hal) evolusi dan seberapa banyak kami telah berubah dalam cara kami beroperasi di sini. Di UEA, kami memiliki wanita di pemerintahan, posisi kepemimpinan, kepala bank, kelompok keluarga, dan menteri, jadi kami telah banyak berubah, tetapi ada kekurangan pengetahuan.”
Untuk mengubah citra perempuan Arab di luar negeri, Nasrallah telah mendesak bentuk-bentuk media tradisional, seperti penyiar televisi, untuk menampilkan lebih banyak pemimpin perempuan Arab.
“Kami melihat banyak contoh di mana mereka sangat mengesankan,” katanya. “Ini tentang terus meningkatkan perempuan untuk membiarkan dunia melihat apa yang mereka mampu.”
Bidang perbaikan potensial lainnya adalah dalam menantang ekspektasi gender yang bertahan dalam beberapa komunitas.
“Kami membutuhkan citra tradisional kami sendiri untuk berubah secara internal,” kata Nasrallah. “Ini berubah dengan generasi yang berbeda dan kami menuju ke sana. Lihatlah kepemimpinan di sekitar kita, dan siapa yang menjalankan wilayah kita saat ini. Ini sangat berpikiran maju, berpikiran sangat terbuka, dan meningkatkan wanita dalam posisi kepemimpinan. Itu telah direfleksikan berulang kali.”
Nasrallah percaya keraguan diri adalah kendala lain yang perlu diatasi dalam pola pikir wanita Arab. Mengingat waktunya sendiri di perbankan investasi, dia ingat rekan-rekan pria mengajukan diri untuk promosi atau peran baru — apakah mereka mampu atau tidak.
“Perempuan, di sisi lain, menebak-nebak diri mereka sendiri dan itu melekat dalam konfigurasi kami, yang perlu diubah,” katanya.
Jaringan pendukung di rumah juga penting. Nasrallah, yang memiliki empat putra, mengatakan bahwa dia mendapat dorongan dari ayah dan suaminya, yang mendorongnya untuk mempertahankan karier penuh waktu….bersambung (ath)