Di Balik Anugerah 127 Tokoh dari Bapak Presiden

DEAL JAKARTA | Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa kepada 127 tokoh. Acara penganugerahan digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 12 Agustus 2022, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama dianugerahkan kepada sastrawan almarhum Ajip Rosidi dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 64/TK/Tahun 2022 yang ditetapkan tanggal 11 Agustus 2022.

Read More

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada arkeolog, almarhum Prof. Dr. Mundardjito. Penganugerahan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 66/TK/Tahun 2022 yang ditetapkan tanggal 11 Agustus 2022.

Selanjutnya, Kepala Negara turut menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa kepada total 125 penerima dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 65/TK/Tahun 2022 yang ditetapkan tanggal 11 Agustus 2022.

Secara lebih rinci, tanda kehormatan Bintang Jasa Utama dianugerahkan kepada satu penerima, yaitu Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana, S.I.P., M.M. Sedangkan tanda kehormatan Bintang Jasa Pratama dianugerahkan kepada 100 penerima dari tenaga kesehatan yang gugur dalam menangani Covid-19, yang terdiri dari 38 dokter dan 62 perawat serta tenaga kesehatan lainnya.

Terakhir, tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya dianugerahkan kepada 24 penerima, yang terdiri dari 1 orang seniman tradisi Sunda, 2 orang dokter gigi, dan 21 orang perawat serta tenaga kesehatan lainnya.

Dalam penganugerahan ini, terdapat 7 perwakilan penerima tanda kehormatan yang hadir secara fisik di Istana Negara, Jakarta. Adapun perwakilan penerima tanda kehormatan yang hadir secara fisik adalah sebagai berikut:

  1. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Pratama yaitu ahli waris almarhum Ajip Rosidi;
  2. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama yaitu Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana, S.I.P., M.M.;
  3. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma yaitu ahli waris almarhum Prof. DR. Mundardjito;
  4. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama yaitu ahli waris almarhumah dr. Carolina Rezeki Sihombing, Sp.THT-KL dan ahli waris almarhum Sunjaya, S.K.M., M.Si;
  5. Penerima Bintang Jasa Nararya yaitu ahli waris almarhum Gugum Gumbira dan ahli waris almarhumah Dewi Wikanto, S.SIT.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan/Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Sekretaris Militer Presiden Marsdya M. Tonny Harjono, Kepala Biro Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Setmilpres Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono, serta Anggota Dewan GTK Noer Hassan Wirajuda.

Sejumlah 127 tokoh yang berasal dari tokoh masyarakat, ilmuwan, mantan pejabat kemiliteran, serta para tenaga medis dan tenaga kesehatan, dianugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera Pratama, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa oleh Presiden Joko Widodo, pada hari Jumat, 12 Agustus 2022, di Istana Negara, Jakarta.

Para penerima tanda kehormatan tersebut memiliki kisah pengabdiannya sendiri kepada negara. Seperti kisah Dewi Wikantini, seorang bidan yang gugur dalam tugas menangani pandemi Covid-19 yang menerima Bintang Jasa Nararya.

“Beliau sebulan terakhir sebelum meninggal dunia itu sangat bersemangat sekali di dalam menyelesaikan tugasnya sebagai bagian dari Satgas Covid Kota Depok melakukan berbagai macam kegiatan terkait mencegah dan penanggulangan Covid,” cerita Trisna Setiawan selaku perwakilan keluarga.

Trisna Setiawan mengungkapan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian dan penghargaan pemerintah terhadap para pejuang Covid-19. Ia berharap para tenaga kesehatan bisa mendapatkan perlindungan yang maksimal dalam tugasnya menangani pandemi Covid-19.

“Saya melihat bahwa teman-teman tenaga kesehatan yang berada di Puskesmas yang sering disebut dengan pejuang garda terdepan, ini mudah-mudahan mendapatkan perlindungan yang maksimal, yang artinya setiap kali mereka bertugas di lapangan ini betul betul disiapkan perlindungan-perlindungan untuk mereka, sehingga tidak terjadi lagi tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid,” ujar Trisna.

Dalam balutan peringatan kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia, Trisna berharap agar masyarakat Indonesia bisa lebih sehat dan hidup lebih kuat.

“Terutama dengan peringatan 17 Agustus ke-77 ini mudah-mudahan ini membawa berkah bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih sehat lagi, bangkit lebih cepat, kemudian hidup lebih kuat,” harap Trisna.

Sementara itu, Titi Surtinastiti, anak dari Ajip Rosidi, sastrawan yang dianugerahi Bintang Mahaputera Pratama, berharap tanda kehormatan yang diterima dapat menjadi sebuah penyemangat untuk melanjutkan cita-cita sang ayah.(ath/setneg)

“Dengan ini warisan dari ayah saya yang merupakan pekerjaan-pekerjaan besar itu kita bisa melaksanakannya dengan baik,” jelas Titi.

Titi juga menyampaikan, selain pelaksanaan upacara, kemerdekaan menurutnya adalah peringatan untuk dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju dan berdaulat.

“Tetapi untuk memaknainya sendiri memang sangat sulit ya, bagi saya kita harus maju terus untuk bangsa yang maju bagaimana kita harus mempertahankan bangsa ini yang berdaulat,” ucap Titi.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *