DEAL RILEKS | Beijing Daxing International Airport (北京大兴国际机场)—akrab dijuluki “Bandara Bintang Laut” karena terminalnya yang menyerupai bentuk bintang laut—menjadi ikon baru infrastruktur penerbangan Tiongkok. Resmi beroperasi sejak September 2019 setelah sekitar lima tahun pembangunan, bandara ini hadir untuk mengurai kepadatan Bandara Internasional Beijing Capital sekaligus berperan sebagai simpul strategis arus penumpang dan kargo di tingkat regional maupun global.

Arsitektur dan Desain: Terminal Tunggal yang Megah

• Terminal terbesar dunia: Daxing menghadirkan terminal tunggal dengan luas sekitar 700.000 m², menjadikannya yang terluas di planet ini.
• Desain radikal: Dirancang oleh Zaha Hadid Architects bersama ADP Ingenierie, tata ruang radial menyerupai bintang laut memungkinkan setiap gate dan fasilitas layanan dapat dicapai dengan lebih cepat, sehingga mengurangi waktu tempuh penumpang.
• Estetika sekaligus fungsionalitas: Pancaran cahaya alami dari skylight, struktur atap yang aerodinamis, tata ruang luas tanpa sekat, hingga elemen bernuansa budaya Tiongkok—seperti pagoda kecil dan taman mini—menciptakan pengalaman bandara yang modern namun tetap hangat.

Kapasitas & Operasi: Antara Ambisi dan Realitas

• Volume penumpang: Dalam lima tahun beroperasi, Daxing sudah melayani lebih dari 110 juta penumpang, dengan rute yang menghubungkan ratusan destinasi domestik maupun internasional.
• Pusat maskapai: Sejumlah maskapai besar, seperti China Southern Airlines, memindahkan basis utama mereka ke bandara ini.
• Rekor lalu lintas: Pada puncak musim sibuk, jumlah perjalanan penumpang sempat menembus 150.000 per hari, mencerminkan lonjakan penggunaan yang signifikan.

Inovasi, Keberlanjutan, dan Teknologi

• Fokus lingkungan: Daxing dirancang untuk efisiensi energi dengan penggunaan kaca penahan panas, sistem pemanas dan pendingin berbasis energi buangan, serta instalasi penampung air hujan.
• Layanan digital: Tersedia kios swalayan, pemeriksaan keamanan berbasis teknologi tinggi, serta sistem bagasi otomatis yang mempercepat alur perjalanan penumpang.

Lokasi dan Aksesibilitas

Terletak sekitar 46 km di selatan Tiananmen Square, di perbatasan Distrik Daxing (Beijing) dan Langfang (Hebei), bandara ini dirancang untuk melayani Beijing sekaligus kawasan sekitar Hebei dan Tianjin. Dukungan akses meliputi jalur kereta cepat, rel perkotaan, hingga jalan tol baru. Namun, bagi sebagian pengguna, jarak jauh tetap menjadi tantangan utama sehingga kualitas transportasi penghubung menjadi krusial.

Tantangan dan Kritik

• Keterjangkauan: Lokasi yang cukup jauh membuat akses publik harus terus ditingkatkan agar benar-benar efisien.
• Kapasitas belum optimal: Walau dibangun dengan target 100 juta penumpang per tahun, pada awalnya bandara belum terisi penuh akibat pandemi serta dominasi penggunaan Bandara Capital Beijing.
• Dampak lingkungan: Kajian terbaru menyoroti konsekuensi pembangunan, termasuk berkurangnya vegetasi, meningkatnya suhu permukaan, hingga perubahan ekologi kawasan sekitar.

Pentingnya Daxing: Simbol dan Fungsi

Daxing dirancang sebagai hub penerbangan masa depan: menghubungkan Tiongkok dengan dunia, menarik investasi, dan mendukung sektor pariwisata. Lebih dari itu, ia menjadi simbol modernisasi Tiongkok, dengan infrastruktur kelas dunia yang menegaskan kapasitas nasional dalam melayani mobilitas global.

Melintasi terminal Daxing ibarat menyaksikan proyeksi masa depan transportasi udara: arsitektur monumental, kapasitas besar, dan layanan digital yang menyatu. Namun agar potensi itu tercapai, masalah aksesibilitas, penggunaan kapasitas, dan dampak ekologis harus ditangani dengan serius. Pada akhirnya, sebuah bandara besar bukan sekadar soal megahnya bangunan atau banyaknya penerbangan, melainkan tentang bagaimana ia menyeimbangkan efisiensi, kenyamanan, dan keberlanjutan bagi masyarakat serta lingkungan. (ath)