Osengan Tempe: Rasa Sederhana yang Merangkul Indonesia

DEAL RILEKS | Di tengah derasnya arus modernisasi kuliner global dan maraknya makanan cepat saji, osengan tempe tetap berdiri kokoh sebagai ikon kelezatan khas Indonesia yang membumi. Hidangan sederhana dari potongan tempe yang ditumis dengan bumbu rempah ini bukan hanya menggugah selera, tapi juga membangkitkan kesadaran budaya akan pentingnya kuliner lokal dalam membentuk identitas bangsa.

Dari Dapur Rakyat ke Restoran Modern

Tempe—bahan utama osengan ini—telah lama dikenal sebagai makanan rakyat hasil fermentasi kedelai. Kini, ia menjelma menjadi menu favorit di restoran mewah, kafe modern, hingga hotel bintang lima. Oseng tempe yang dulunya identik dengan lauk rumahan, kini tampil elegan disandingkan dengan nasi organik dan sambal terasi di piring keramik.

Read More

“Bagi orang Indonesia, tempe itu bukan sekadar protein nabati. Itu rasa rumah, rasa ibu, dan rasa nyaman.” – Chef Wahyu, juru masak asal Solo

Resep Sederhana, Rasa Menggetarkan

Osengan tempe hadir dalam berbagai versi di seluruh Indonesia:

  • Jawa Tengah: manis dengan kecap dan gula merah
  • Jawa Barat: pedas dengan cabai rawit, salam, dan lengkuas
  • Sumatera: kaya rempah dengan tambahan andaliman dan serai

Dengan waktu masak yang hanya 15 menit dan bahan sederhana seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan daun salam, oseng tempe tetap jadi menu penyelamat akhir bulan bagi keluarga Indonesia.

Dari Osengan ke Peluang UMKM Kuliner

Osengan tempe juga menjadi ladang bisnis bagi pelaku UMKM kuliner. Di Pasar Gede Solo dan banyak kota lain, oseng tempe dijual dalam bentuk kemasan siap santap (ready to eat), bahkan dijajakan secara daring.

“Modalnya kecil, tapi kalau tahu cara kemas dan pasarkan, hasilnya lumayan.” – Mbok Darmi, pelaku UMKM di Yogyakarta

Dengan daya tahan hingga seminggu dalam suhu ruang, produk ini laris di kalangan anak kos dan pekerja kantoran karena praktis dan rasanya “Indonesia banget”.

Menuju Warisan Budaya Dunia

Indonesia tengah mengupayakan agar tempe diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Osengan tempe menjadi bagian dari promosi nilai budaya dan ketahanan pangan nasional.

Dr. Maria Retno dari Universitas Indonesia menyebut oseng tempe sebagai simbol pangan sehat dan berkelanjutan. “Tempe adalah makanan probiotik alami, kaya protein, dan bisa diolah tanpa minyak berlebih,” ujarnya.

Cita Rasa yang Menyatukan

Osengan tempe adalah cermin filosofi hidup masyarakat Indonesia—sederhana tapi penuh makna. Ia menyatukan generasi, membuka ruang ekonomi, dan meneguhkan rasa cinta tanah air dari dapur hingga meja makan.

“Karena sesungguhnya, cinta pada tanah air bisa tumbuh dari piring makan sederhana.”

Tags: Osengan Tempe, Kuliner Tradisional, UMKM Kuliner, Tempe Indonesia, Makanan Sehat, Warisan Budaya, Deal RILEKS

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *