DEAL GENDER | Sejak era kemerdekaan, Indonesia telah memiliki sejumlah Ibu Negara yang meninggalkan jejak mendalam di hati rakyat. Sebagai pendamping Presiden, Ibu Negara memainkan peran penting, tidak hanya sebagai simbol keluarga negara, tetapi juga sebagai inspirator dan katalisator dalam berbagai program sosial. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, peran ini terasa semakin sepi dari sorotan. Di tengah dinamika politik dan sosial yang kompleks, masyarakat Indonesia tampaknya kembali merindukan figur Ibu Negara yang dapat menjadi panutan, pengayom, dan penggerak perubahan.
Contents
Sejarah Peran Ibu Negara
Perjalanan panjang Indonesia memperlihatkan bagaimana Ibu Negara berperan melampaui tugas seremonial:
- Fatmawati Soekarno: Dikenal sebagai penjahit Bendera Pusaka, Fatmawati menjadi simbol perjuangan dan pengabdian di masa awal kemerdekaan.
- Tien Soeharto: Sebagai pendamping Presiden Soeharto, beliau berperan dalam pengembangan sektor sosial, termasuk melalui inisiatif pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
- Hasri Ainun Besari : Sebagai pendamping Presiden B.J. Habibie, beliau berperan dalam mengembangkan dunia Kesehatan, sosial dan demokrasi Perempuan.
- Ani Yudhoyono: Aktif mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani dikenal sebagai figur yang dekat dengan masyarakat dan aktif dalam bidang pendidikan serta lingkungan.
- Iriana Joko Widodo: Aktif mendampingi Presiden Joko Widodo di setiap saat, kontribusi dalam pembangunan IKN termasuk ikut menanam beberapa pohon di sana sebagai bentuk peduli lingkungan.
Setiap Ibu Negara membawa ciri khasnya sendiri, menyesuaikan peran mereka dengan kebutuhan zaman.
Mengapa Indonesia Merindukan Ibu Negara?
- Figur Pengayom di Tengah Krisis
Di masa sulit, seperti pandemi COVID-19 atau bencana alam, masyarakat membutuhkan figur yang dapat memberikan ketenangan dan dukungan moral. Ibu Negara dapat menjadi simbol harapan yang mampu menyatukan rakyat. - Inspirasi Perempuan Indonesia
Sebagai perempuan pertama di negara ini, Ibu Negara memiliki potensi besar untuk menginspirasi perempuan lainnya. Sosok yang aktif dalam isu-isu seperti pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan kesehatan dapat membawa perubahan nyata di masyarakat. - Representasi Nilai Keluarga
Ibu Negara sering kali dianggap mencerminkan nilai-nilai keluarga yang ingin diteladani masyarakat. Kehadiran yang konsisten dalam mendukung Presiden dan rakyat menjadi simbol harmoni dan kekuatan di tengah dinamika pemerintahan. - Minimnya Sorotan
Dalam beberapa tahun terakhir, peran Ibu Negara jarang terlihat secara publik. Hal ini menimbulkan kerinduan terhadap kehadiran yang lebih nyata dan relevan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Harapan Terhadap Figur Ibu Negara
Di era modern, Ibu Negara diharapkan tidak hanya menjadi pendamping Presiden tetapi juga memiliki misi yang lebih besar:
- Advokasi Sosial: Terlibat aktif dalam isu-isu penting seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
- Pemberdayaan Perempuan: Menjadi simbol perjuangan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor.
- Diplomasi Budaya: Memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di panggung internasional, memperkuat citra positif negara.
Tantangan yang Dihadapi
Meskipun demikian, peran Ibu Negara juga memiliki tantangan tersendiri:
- Tekanan Politik: Sebagai pendamping Presiden, Ibu Negara kerap dihadapkan pada tekanan politik dan sorotan tajam publik.
- Ekspektasi Publik yang Tinggi: Masyarakat sering kali memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap peran ini, sehingga tidak jarang muncul kritik jika peran tersebut dianggap kurang signifikan.
Menyongsong Masa Depan dengan Figur yang Kuat
Dalam perjalanan politik Indonesia ke depan, masyarakat berharap Ibu Negara dapat kembali memainkan peran yang relevan dan signifikan. Sosok yang dekat dengan rakyat, aktif dalam isu sosial, dan mampu memberikan inspirasi akan menjadi penyambung hati antara pemerintah dan masyarakat.
Indonesia merindukan Ibu Negara yang tidak hanya hadir sebagai pendamping kepala negara, tetapi juga sebagai figur yang mampu menggerakkan perubahan positif. Di tengah berbagai tantangan bangsa, kehadiran figur inspiratif ini dapat menjadi energi baru yang memperkuat semangat persatuan dan kemajuan. (ath)