DEAL NASIONAL | Jakarta, ibu kota yang dinamis dengan beragam budaya, menjadi saksi dari pergerakan politik yang terus berkembang jelang pemilihan gubernur mendatang. Salah satu calon wakil gubernur yang mencuri perhatian publik adalah Rano Karno, sosok yang dikenal luas sebagai “Si Doel” dari serial televisi legendaris Si Doel Anak Sekolahan. Kali ini, Rano tidak hanya dikenal melalui layar kaca, tetapi juga sebagai figur politik yang siap membawa perubahan. Salah satu lokasi yang dipilih untuk kampanyenya adalah Kampung Cina, sebuah kawasan dengan sejarah dan keberagaman yang kaya di Jakarta.
Contents
Pesan Keharmonisan di Kampung Cina
Kampung Cina, yang terletak di kawasan Glodok, Jakarta Barat, merupakan pusat sejarah dan budaya Tionghoa di Jakarta. Saat Rano Karno melakukan kampanyenya di sana, suasana menjadi sangat hidup, dengan antusiasme warga yang tinggi menyambut kedatangannya. Kampanye ini diadakan di tengah pasar tradisional yang ramai, dengan kios-kios yang menjajakan barang-barang khas Tionghoa serta kuliner lokal yang menggugah selera. Rano menggunakan momen ini untuk menyampaikan pesan penting mengenai pluralisme dan keharmonisan.
“Saya lahir dan besar di Jakarta, dan saya sangat memahami bagaimana keberagaman adalah kekuatan utama kota ini. Kampung Cina adalah simbol dari harmonisasi budaya yang telah berjalan lama. Inilah Jakarta yang kita cintai, dan yang harus kita jaga bersama,” ujar Rano dalam pidatonya.
Dalam kampanyenya, Rano menekankan pentingnya menjaga toleransi antarbudaya, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan-kawasan yang sering kali terlupakan oleh pembangunan. Sebagai seorang aktor yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur dan Gubernur Banten, Rano menegaskan bahwa ia memiliki pengalaman dan komitmen untuk memperjuangkan hak-hak warga di seluruh lapisan masyarakat.
Fokus pada Pemberdayaan Ekonomi dan Pembangunan Berkelanjutan
Salah satu poin utama yang disampaikan Rano Karno dalam kampanyenya di Kampung Cina adalah komitmen untuk memberdayakan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan pedagang kecil. Ia berjanji untuk membuat kebijakan yang pro-rakyat kecil, khususnya bagi para pedagang pasar tradisional yang menjadi nadi kehidupan ekonomi di kawasan ini.
“Kita harus memastikan bahwa pasar-pasar tradisional, seperti yang ada di Kampung Cina ini, tidak tertinggal di tengah arus modernisasi. Saya akan mendorong revitalisasi pasar tradisional agar lebih nyaman, bersih, dan tetap kompetitif tanpa menghilangkan ciri khas lokal,” tambahnya.
Rano juga berbicara tentang pentingnya pembangunan infrastruktur yang tidak hanya fokus pada kawasan elit, tetapi juga merata hingga ke pelosok Jakarta. Menurutnya, transportasi publik yang lebih baik, fasilitas kesehatan yang terjangkau, dan pendidikan berkualitas adalah hak dasar yang harus dirasakan oleh seluruh warga.
Dukungan Warga yang Antusias
Kehadiran Rano Karno di Kampung Cina tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal, tetapi juga banyak generasi muda yang merasa terinspirasi oleh perjalanan hidupnya. Salah satu warga, Nani (45), mengatakan bahwa ia sangat bangga bisa bertemu langsung dengan sosok “Si Doel”, yang menurutnya merepresentasikan kehidupan sehari-hari orang Jakarta.
“Rano Karno itu orang yang rendah hati, kita bisa lihat dari perannya sebagai Si Doel yang membumi. Saya percaya dia akan memperjuangkan kami, rakyat kecil, karena dia juga paham kehidupan yang kami jalani,” ujar Nani.
Tak hanya warga keturunan Tionghoa, berbagai kalangan masyarakat turut hadir dalam kampanye ini, menunjukkan dukungan mereka terhadap Rano yang dianggap sebagai figur yang merakyat dan mampu merangkul berbagai golongan. Para pedagang pasar juga menyampaikan harapannya agar calon pemimpin seperti Rano Karno dapat memberi perhatian lebih kepada masalah-masalah yang mereka hadapi sehari-hari, seperti persaingan dengan pasar modern dan peningkatan harga sewa kios.
Menjaga Warisan Budaya di Tengah Modernisasi
Selain berbicara tentang ekonomi dan pembangunan, Rano juga menyentuh isu penting lainnya, yakni perlindungan dan pelestarian budaya. Di tengah pesatnya pembangunan di Jakarta, kawasan bersejarah seperti Kampung Cina sering kali terancam tergusur atau mengalami perubahan besar. Rano menegaskan bahwa warisan budaya dan sejarah Jakarta harus tetap dipertahankan sebagai bagian dari identitas kota.
“Kita tidak bisa membangun Jakarta yang modern dengan melupakan akar budaya kita. Kampung Cina adalah salah satu cagar budaya yang harus kita rawat bersama. Jika kita terpilih, saya akan berjuang untuk memastikan kawasan seperti ini tidak hanya tetap bertahan, tetapi juga menjadi pusat budaya yang hidup dan berkembang,” jelasnya.
Menggugah Harapan di Tengah Tantangan
Kampanye Rano Karno di Kampung Cina mencerminkan pendekatan yang lebih manusiawi dalam politik. Ia tidak hanya berfokus pada program-program besar, tetapi juga pada isu-isu lokal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Melalui kampanyenya ini, Rano ingin mengingatkan bahwa Jakarta adalah kota untuk semua, di mana setiap orang, dari berbagai latar belakang, berhak atas kesempatan yang sama untuk hidup sejahtera dan mendapatkan perlindungan atas hak-haknya.
Di tengah persaingan politik yang ketat, Rano “Si Doel” Karno tampaknya berhasil menggetarkan hati banyak warga Jakarta, terutama mereka yang merindukan pemimpin yang sederhana, dekat dengan rakyat, dan peka terhadap masalah-masalah riil yang mereka hadapi. Apakah nostalgia dan pengalamannya cukup untuk mengantarkannya menuju kursi wakil gubernur Jakarta? Waktu yang akan menjawab. (ath)