DEAL PROFIL | Sejak dibukanya Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk kunjungan publik, kawasan yang terletak di Kalimantan Timur ini menjadi pusat perhatian nasional dan internasional. IKN, yang dirancang sebagai kota masa depan berkonsep hijau dan berkelanjutan, telah menarik ribuan tamu mulai dari pejabat pemerintahan, investor, hingga turis yang penasaran dengan perkembangan proyek terbesar dalam sejarah Indonesia modern. Antusiasme besar terhadap IKN menunjukkan optimisme terhadap masa depan kota ini, namun juga membawa tantangan tersendiri bagi pengelola dan pemangku kepentingan.
Dalam beberapa bulan pertama setelah dibuka, IKN menerima kunjungan dari berbagai delegasi asing, tokoh nasional, dan pengusaha yang ingin melihat langsung bagaimana perkembangan pembangunan di lapangan. Kunjungan-kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam merealisasikan visinya membangun ibu kota baru yang akan menjadi simbol modernitas, keberlanjutan, dan inklusivitas.
“Setiap hari, kami menerima tamu dari berbagai sektor yang ingin mengetahui lebih dalam tentang potensi IKN. Kami memperlihatkan area pusat pemerintahan, proyek infrastruktur utama, serta konsep hijau yang menjadi dasar pengembangan kota ini,” ujar Raja Juli Antoni, Plt. Wakil Kepala Otorita IKN. Menurutnya, antusiasme besar yang ditunjukkan oleh publik, baik dari dalam maupun luar negeri, menunjukkan betapa besar harapan terhadap suksesnya proyek ini.
Salah satu daya tarik utama yang dipamerkan kepada para tamu adalah desain kota yang futuristik dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan. Dengan area hijau yang luas, sistem energi terbarukan, dan infrastruktur ramah lingkungan, IKN diharapkan menjadi contoh kota masa depan yang memadukan teknologi modern dengan keseimbangan ekologi. Para tamu, terutama investor asing, melihat potensi besar untuk berinvestasi dalam berbagai sektor, mulai dari energi bersih hingga teknologi cerdas.
Namun, di tengah antusiasme besar, kunjungan tamu dalam jumlah besar juga menjadi tantangan tersendiri. Infrastruktur pendukung seperti hotel, transportasi, dan fasilitas umum di IKN masih dalam tahap awal pembangunan. Hal ini membuat akomodasi dan logistik bagi para tamu menjadi isu penting. Pemerintah dan pengelola IKN kini berlomba mempercepat pembangunan fasilitas tersebut agar dapat menampung lonjakan kunjungan, terutama menjelang puncak aktivitas pemindahan pusat pemerintahan pada 2024.
“Kami menyambut baik tingginya minat publik, tapi di sisi lain ini juga mendorong kami untuk lebih cepat dalam membangun infrastruktur yang mendukung kunjungan skala besar. Ini adalah tantangan yang harus diatasi seiring dengan perkembangan pembangunan,” ungkap Raja Juli.
Selain infrastruktur, tantangan lainnya adalah menjaga narasi positif mengenai IKN di tengah kritik yang masih terus muncul dari berbagai pihak. Beberapa kalangan menyoroti masalah lingkungan yang berpotensi muncul akibat besarnya pembangunan di kawasan hutan Kalimantan Timur. Pemerintah telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan menetapkan area konservasi dan memastikan bahwa pembangunan di IKN dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan. Namun, skeptisisme masih ada, terutama dari aktivis lingkungan yang khawatir akan dampak jangka panjang terhadap ekosistem di sekitar IKN.
Sementara itu, bagi warga lokal, kedatangan tamu dalam jumlah besar membawa dampak ekonomi yang positif. Banyak penduduk sekitar yang mendapatkan manfaat langsung dari peningkatan aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Pengusaha lokal mulai membuka usaha kecil seperti penginapan, restoran, dan layanan transportasi, yang semuanya berkembang berkat peningkatan arus pengunjung ke IKN.
“Pembukaan IKN ini benar-benar mengubah hidup kami. Saya dan keluarga sekarang punya usaha penginapan kecil yang selalu penuh setiap kali ada delegasi atau tamu yang datang. Dulu, kami tak pernah membayangkan bahwa daerah ini akan berkembang sebesar ini,” kata Rahman, seorang warga lokal yang kini mengelola homestay di sekitar kawasan IKN.
Kunjungan ke IKN juga memberi kesempatan kepada pemerintah untuk mempromosikan konsep smart city (kota pintar) yang akan diterapkan di ibu kota baru ini. Para tamu dapat melihat secara langsung bagaimana teknologi digital dan sistem pengelolaan data akan menjadi bagian penting dalam operasional kota, mulai dari transportasi otonom, pemantauan lingkungan, hingga pengelolaan energi. Demonstrasi dari teknologi-teknologi ini memberikan gambaran nyata tentang bagaimana IKN akan menjadi kota yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga efisien dan terintegrasi dengan teknologi.
Ke depannya, pemerintah berharap bahwa dengan semakin banyaknya kunjungan ke IKN, tidak hanya minat publik yang meningkat, tetapi juga kepercayaan investor untuk terlibat lebih dalam dalam pembangunan. Saat ini, pemerintah tengah berupaya menarik lebih banyak investasi asing langsung (foreign direct investment) untuk mendukung pembangunan sektor-sektor strategis di IKN, seperti teknologi informasi, transportasi, dan energi terbarukan.
Dalam jangka panjang, keberhasilan IKN sebagai pusat pemerintahan dan kota masa depan akan sangat bergantung pada bagaimana pemerintah dan pengelola mampu menangani tantangan-tantangan yang ada, sambil terus menarik minat publik dan investor. Dengan tingginya kunjungan ke IKN pasca dibuka, proyek ini berada di bawah sorotan besar. Kesuksesan dalam mengelola arus kunjungan dan pembangunan secara bersamaan akan menjadi indikator penting bagi masa depan IKN. (ath)