Simulasi Persidangan Jadi Pelajaran Penting bagi Paralegal Pemula

DEAL PARALEGAL | Saat ada upaya meningkatkan kualitas pendidikan hukum di Indonesia, simulasi persidangan kini semakin banyak diterapkan sebagai metode pembelajaran yang efektif bagi paralegal pemula. Dalam sebuah acara yang digelar di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, puluhan mahasiswa dan peserta pelatihan paralegal berkesempatan untuk mengikuti simulasi persidangan yang dirancang untuk meniru situasi nyata di ruang sidang.

Simulasi ini melibatkan berbagai peran penting dalam proses peradilan, seperti hakim, jaksa, pengacara, dan saksi, yang dimainkan oleh para peserta. Dengan skenario kasus yang telah disiapkan sebelumnya, para peserta diberi kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana sebuah persidangan berjalan, mulai dari tahap pembukaan, presentasi bukti, pemeriksaan saksi, hingga pemberian putusan oleh hakim.

Read More

Bagi para paralegal pemula, pengalaman ini memberikan wawasan yang sangat berharga tentang dunia kerja mereka di masa depan. “Simulasi persidangan ini membantu kami memahami alur proses hukum dan peran penting yang dimainkan oleh setiap pihak di pengadilan. Ini adalah kesempatan langka yang sangat memperkaya pengetahuan kami,” ujar Nanda, salah satu peserta yang sedang menjalani pelatihan paralegal.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dalam sambutannya, menjelaskan bahwa simulasi persidangan merupakan bagian dari kurikulum yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis bagi para calon praktisi hukum. “Tidak cukup hanya memahami teori hukum dari buku, para calon paralegal dan pengacara juga perlu merasakan dan mengerti dinamika yang terjadi di ruang sidang. Simulasi ini memberikan mereka gambaran nyata tentang apa yang akan mereka hadapi nanti,” jelasnya.

Dalam simulasi tersebut, peserta juga diajarkan untuk menangani berbagai situasi yang mungkin muncul selama persidangan, seperti menangani keberatan dari lawan, mempertahankan argumen hukum, dan berkomunikasi dengan hakim secara efektif. Semua ini dilakukan di bawah bimbingan para dosen dan praktisi hukum berpengalaman yang bertindak sebagai mentor.

Selain melatih keterampilan teknis, simulasi persidangan juga dirancang untuk mengembangkan keterampilan non-teknis seperti kerja sama tim, berpikir kritis, dan kemampuan beradaptasi dengan cepat terhadap situasi yang berubah. Hal ini sangat penting karena dalam praktik hukum yang sesungguhnya, paralegal sering kali harus bekerja di bawah tekanan dan dalam situasi yang kompleks.

Dengan adanya simulasi persidangan ini, para peserta pelatihan paralegal diharapkan dapat lebih siap dan percaya diri saat mereka terjun langsung ke dunia kerja. Program seperti ini juga diharapkan dapat meningkatkan standar kompetensi paralegal di Indonesia, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung proses peradilan yang adil dan transparan.

Simulasi persidangan bukan hanya sebuah latihan, tetapi juga sebuah pelajaran hidup yang menanamkan rasa tanggung jawab dan integritas dalam diri setiap peserta, mempersiapkan mereka untuk menjadi bagian dari sistem hukum yang lebih baik di masa depan. (ath)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *