DEAL REGIONAL | Badan SAR Nasional (Basarnas) telah memutuskan untuk menghentikan operasi pencarian dua warga yang tertimbun longsor di Bukit Simarsolpah, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Keputusan ini diambil setelah melakukan upaya pencarian selama 10 hari.
Humas Kantor Basarnas Medan, Sariman Sitorus, mengonfirmasi penghentian operasi pencarian tersebut. “Iya, benar (dihentikan). Sudah 10 hari pencarian,” ujarnya kepada detikSumut pada Kamis (26/10/2023).
Pencarian sempat diperpanjang selama tiga hari sebelum akhirnya dihentikan. Hal ini merupakan upaya terakhir dalam rangka pencarian kedua korban yang tertimbun akibat longsor di Bukit Simarsolpah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Simalungun, Resman Saragih, juga membenarkan penghentian operasi pencarian. Resman menyatakan bahwa pencarian terakhir dilakukan pada hari sebelumnya.
“Kemarin memang hari terakhir pencarian korban longsor Bukit Simarsolpah. Secara SOP sudah disampaikan oleh Koordinator Basarnas Danau Toba Bapak Hisar Turnip. Dengan demikian, seluruh personel Basarnas sudah meninggalkan lokasi kejadian,” jelas Resman.
Walaupun operasi pencarian resmi dihentikan, petugas akan tetap melakukan pemantauan di lokasi kejadian sesuai dengan permintaan keluarga korban. Tim SAR gabungan sebelumnya telah berusaha maksimal untuk menemukan kedua korban, namun sayangnya, hingga saat operasi dihentikan, korban belum juga ditemukan.
Faktor-faktor seperti material batu longsoran yang besar dan cuaca hujan yang terus menerus dalam beberapa hari terakhir menjadi kendala bagi tim pencarian. Beberapa bagian dari area kejadian bahkan memiliki kedalaman timbunan hingga mencapai 15 meter.
“Kami telah mengerahkan semua sumber daya yang kami miliki. Namun, kondisi material yang didominasi oleh batu-batu besar dan medan sulit, ditambah dengan hujan terus-menerus membuat pencarian menjadi sangat sulit. Kami berharap semua personel tetap aman dalam kondisi tersebut,” tambahnya.
Peristiwa longsor ini terjadi di Huta I Simarsolpah, Nagori Durian Baggal, Kecamatan Raya Kahean pada Minggu (15/10) sekitar pukul 11.30 WIB. Dua korban, Ejan Sitanggang (38) dan Jelmin Saragih (56), warga setempat, tengah memperbaiki saluran pipa air bersih ketika kejadian tragis ini terjadi. Akibat curah hujan tinggi dalam beberapa minggu sebelumnya, bukit tersebut longsor dan menimpa keduanya. Meskipun sejumlah alat berat telah dikerahkan ke lokasi kejadian, kedua korban hingga kini masih belum ditemukan. (WAM)