DEAL HISTORI | Tiga bulan sebelum proklamasi kemerdekaan, Bung Karno sowan Kiai Hasyim Asy’ari pendiri Nahdhatul Ulama, mereka berdiskusi tentang rencana proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Kiai Hasyim Asy’ari memberi masukan, hendaknya proklamasi dilakukan hari Jumat pada Ramadhan. Jumat itu Sayyidul Ayyam (penghulunya hari), sedangkan Ramadhan itu Sayyidus Syuhur (penghulunya bulan). Hari itu tepat 9 Ramadhan 1364 H, bertepatan dengan 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan.
Jika tidak salah menghitung, hari ini Jumat (31/03) tepat tanggal 9 Ramadhan 1444 H, artinya hari inilah proklamasi kemerdekaan Indonesia disampaikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta di Jakarta.
Menurut Usman Aziz, pelaku sejarah dan analis historiografi dari Alwas Institute Indonesia, dipilihnya hari jumat sebagai hari dimana proklamasi disampaikan karena memang menurut umat Islam, jumat adalah hari baik dan Ramadhan adalah bulan baik. Bagi sebagian umat Islam, keyakinan tersebut harus dipercaya.
Lebih lanjut Usman mengatakan, dalam perjalanan selanjutnya keberkahan hari jumat tersebut sangat dirasakan oleh seluruh umat Islam di Indonesia, bahkan seluruh dunia.
Oleh sebab itu ujarnya, wajar jika Kiyai Hasyim Asyari pendiri NU, menyarankan Bung Karno agar menyampaikan proklamasi pada hari Jumat di bulan suci Ramadhan. (ath)