DEAL JAKARTA | Usai dilantik oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian pada Senin 1 November 2022 lalu, dua Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Eko Prasetyanto Purnomo Putro dan Yusharto Huntoyungo langsung bekerja keras dan bekerja cerdas.
Eko Prasetyanto Purnomo Putro menjabat Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kemendagri dan Yusharto Huntoyungo sebagai Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN).
Mendagri mengapresiasi kiprah Eko dan Yusharto selama menjalankan tugas pada jabatan yang lama. Adapun sebelumnya, Eko menjabat sebagai Kepala BSKDN dan Yusharto menjabat sebagai Dirjen Bina Pemdes Kemendagri. Menurut Mendagri, peran BSKDN cukup penting dalam penanganan pandemi Covid-19. Saat itu, BSKDN yang dahulu bernama Badan Litbang Kemendagri berhasil melaksanakan survei serologi.
Hasil survei tersebut kemudian menjadi salah satu dasar bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan di masa pandemi. Pelaksanaan survei saat itu turut melibatkan peran dari pihak-pihak terkait. Kemudian secara rutin, survei itu dilanjutkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Hasil kerja yang fenomenal dari komponen yang dulu bernama Litbang (Kemendagri), itu cukup baik. Dan saya berterima kasih kepada Pak Eko, karena telah melaksanakan itu (survei) dan itu berlanjut,” ujar Mendagri.
Senada dengan itu, Mendagri juga mengapresiasi kiprah Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemdes di bawah kepemimpinan Yusharto. Kiprah tersebut seperti telah memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak dengan lancar. Adapun Pilkades yang dilaksanakan di tiap kabupaten tersebut dapat terlaksana baik, meski di tengah situasi pandemi Covid-19.
“Di tengah situasi pandemi pun dapat dilaksanakan dengan baik, tanpa ada ledakan kasus pandemi di daerah yang ada di Pilkades. Pilkades ini juga prestasi bagus,” tambahnya.
Mendagri berharap, pergantian jabatan tersebut mampu memberikan oksigen baru di dalam organisasi. Menurutnya, langkah itu merupakan hal yang biasa, yang dibuat dalam rangka penyegaran. Dengan demikian, diharapkan jalannya organisasi dapat lebih optimal.
“Pergantian dalam satu organisasi itu adalah suatu hal yang biasa. Rolling, mutasi, tujuannya adalah paling utama adalah penyegaran. Ada baterai baru, sehingga ada inovasi baru kreasi baru,” pungkasnya.
Saat diminta keterangan, dua pejabat tersebut hanya diam dan tersenyum saja, terdengar berbisik mereka ingin menunjukkan kinerja yang baik bagi Kemendagri dan masyarakat. (ath)