DEAL KABANJAHE | Apa yang Anda pikirkan jika mendengar Berastagi? Tentu banyak sekali jawabannya. Bagi Anda yang berasal dari Medan, Berastagi terdengar menarik karena hotelnya, pasarnya dan oleh-olehnya. Tempat wisata di sana luar biasa, semua jenis dan tipe yang dibutuhkan ada, mulai dari air terjun, tempat pemandian air panas hingga tempat nongkrong sambil minum kopi.
Lalu, bagaimana dengan kebun jeruk? Iya, berkunjung ke Berastagi belum lengkap jika mengabaikan jeruknya. Kebun jeruk terhampar di sepanjang jalan Berastagi hingga Kabanjahe atau sebaliknya mulai dari perbatasan Kabupaten Simalungun masuk Kabupaten Karo dan kota Kabanjahe hingga Berastagi, di sana terlihat luas kebun-kebun jeruk siap petik dan segar.
Warna warni kebun jeruk di sepanjang jalan Kabanjahe hingga Berastagi, menunjukkan masyarakatnya sukses bercocok tanam. Agro wisata dan agro industri menjadi icon khas di Kabupaten Karo, terutama Kabanjahe.
Aneka ragam jeruk di sini ada, mulai dari baby orange (jeruk mungil) hingga the biggest orange (mirip jeruk Bali) terhampar di sepanjang kebun jeruk wilayah Kabanjahe. Terlihat dari jalan berwarna warni dan membangkitkan hasrat untuk singgah dan memetiknya.
“Bisa dipetik sendiri dan makan sepuasnya di tempat, kalau mau bawa pulang baru kita timbang dan bayar,” kata Manurung pedagang jeruk di Kabanjahe kepada deal-channel.
Manurung hanya salah seorang pemilik kebun jeruk dan menjualnya, masih ada petani dan pemilik kebun jeruk di Kabanjahe bernasib seperti Manurung. Sebut saja, Purba petani dan pemilik kebun jeruk yang sudah mengirimkan hasil pertaniannya ke luar negeri. Menurutnya, hasil panen jeruk dari kebunnya akan dikirimkan kepada pembeli di Korea, Thailand hingga Cina. Selain harganya tinggi, kualitas juga menjadi pertimbangan pembeli. Oleh sebab itu, Purba setiap panen memilih kualitas jeruk yang bagus untuk dijual ke luar negeri dan kualitas yang biasa saja untuk dijual di dalam negeri atau dijual lokal seputar Sumatera Utara, Jawa dan Kepulauan Riau.
Kelebihan lain dari membeli jeruk di kebunnya, kualitas dapat kita pilih, bentuk dan jenis jeruknya dan tentu harganya murah.
“Jeruk kecil saya sejenis baby orange perkilo hanya 30ribu sampai 45ribu, jeruk besar dihargai 100ribu isi 4-5 buah,” tegas Purba.
Kebanyakan tamu datang dari Medan dan Riau, sisanya ada wisatawan asing dari Eropa, Belanda dan Cina. Ada juga para pembeli minta dikirimkan ke alamat mereka untuk dijual, salah satunya perusahaan buah segar di Surabaya.
“Ada perusahaan buah segar di Surabaya minta dikirimkan jeruk kualitas bagus, mereka membeli sampai berton-ton, kami juga mengantarkannya menggunakan truk,” kata Manurung.
Kabanjahe dan Berastagi tidak akan pernah hilang dari ingatan para tamu yang pernah berkunjung ke sana, apalagi jika pernah mengunjungi kebun jeruk yang berwarna warni, pasti suatu waktu akan balik lagi. (ath)